Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Terkini Virus Corona, Tembus 61 Negara, 86.529 Kasus dan 2.979 Kematian

Kompas.com - 01/03/2020, 09:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jumlah kasus virus corona sampai dengan hari ini masih terus bertambah.

Melansir SCMP, Minggu (1/03/2020), total ada 86.529 kasus secara global, 2.979 kematian, dan 41.958 orang yang dinyatakan sembuh.

Sebanyak 61 negara telah mengkonfirmasi adanya temuan infeksi virus corona.

Di mana 5 urutan terbanyak kasus adalah China, Korea Selatan, Italia, Iran dan Jepang.

Adapun jumlah kematian terbanyak di luar China saat ini terjadi di Iran yakni terdapat 43 kematian dari jumlah kasus 593.

Baca juga: Tembus 44 Negara, Bagaimana Sebenarnya Virus Corona Menyebar?

Berikut ini, beberapa update lain seputar virus corona di berbagai belahan dunia.

Luksemburg, laporkan kasus pertama

Negara di benua Eropa ini melaporkan kasus infeksi virus corona pertama.

Yakni seorang pria yang baru saja kembali dari Italia.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Paulette Lenert.

Pria tersebut berusia 40 tahun menunjukkan gejala Covid-19 di awal minggu dan hasil tes menunjukkan positif.

Pasien kini diisolasi di Rumah Sakit Luxemburg.

Turki hentikan penerbangan 

Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca mengatakan bahwa semua penerbangan ke dan dari Italia, Irak dan Korea Selatan telah dihentikan akibat wabah virus corona.

Langkah tersebut berlaku mulai Minggu (01/03/2020).

Perlintasan antara Turki dan Irak yang berdekatan juga ditutup.

Sebelumnya, Turki menghentikan penerbangan penumpang ke dan dari Iran dan China.

Perancis memiliki 100 kasus yang telah terkonfirmasi

Jumlah tersebut meningkat dari jumlah sebelumnya yang berjumlah 73.

Dari jumlah tersebut, 2 orang meninggal, 12 telah pulih dan 86 sedang di rumah sakit.

Sementara 9 di antaranya dalam kondisi serius.

AS laporkan kematian pertama

Seorang meninggal akibat virus corona di Washington. Ini menjadikannya kematin pertama yang dilaporkan Amerika Serikat.

Melansir dari Aljazeera, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa orang yang meninggal adalah wanita berusia 50-an.

Qatar melaporkan kasus pertamanya

Qatar melaporkan kasus pertamanya pada Sabtu (29/02/2020).

Pasien itu merupakan seorang pria Qatar berusia 36 tahun yang baru-baru ini dievakuasi dari Iran menggunakan pesawat yang disewa pemerintah dan telah dikarantina bersama pengungsi lain.

Baca juga: Pejabat Korsel yang Bertugas Menangani Virus Corona Dilaporkan Bunuh Diri di Sungai Han

Rekomendasi PBB

Sekjen PBB Antonio Guterrs merekomendasikan para menteri dan diplomat untuk tak menghadiri pertemuan Komisi Status Perempuan di New York bulan depan akibat adanya wabah virus corona.

Lebih dari 7.000 orang biasanya hadir dalam pertemuan tersebut.

Duta Besar Armenia untuk PBB, Mher Margaryan mengatakan Guterres merekomendasikan agar negara-negara anggota PBB memperpendek sesi pertemuan dan membatalkan berbagai rencana sampingan.

Oregon melaporkan kasus virus corona pertama

Negara bagian Oregon di AS melaporkan kasus virus corona pertama yang tidak diketahui asalnya.

Menurut pernyataan pejabat kesehatan Oregon, orang yang terinfeksi itu diidentifikasi sebagai penduduk Washington yang tak memiliki riwayat perjalanan ke negara di mana virus beredar.

Juga tidak diyakini memiliki kontak dekat dengan kasus lain yang dikonfirmasi.

Dua orang Afrika Selatan dites positif di Diamond Princess

Dua orang Afrika Selatan yang berada di atas kapal Diamond Princess tebukti positif virus corona menurut lembaga medis yang dikelola pemerintah.

"Kami mengkonfirmasi bahwa warga negara ini sedang dirawat di Jepang dan dalam perawatan yang baik," kata sebuah pernyataan oleh Institut Nasional untuk Penyakit Menular.

 Baca juga: Infeksi Meluas, Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar Positif Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com