Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pasang Surut Hubungan Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim dalam Politik Malaysia

Kompas.com - 24/02/2020, 20:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

2016-2017 - Mahathir berhenti dari UMNO di tengah seruan agar Najib mengundurkan diri karena skandal korupsi bernilai miliaran dolar.

Mahathir lalu membentuk partai baru, Partai Bumi Bersatu Malaysia, sebelum bergabung dengan koalisi oposisi Anwar, Pakatan Harapan (PH).

Mahathir berjanji untuk mencari pengampunan kerajaan bagi Anwar dan menyerahkan jabatan perdana kepadanya jika koalisi berhasil dalam upayanya untuk menggulingkan Najib dan pemerintah yang dipimpin UMNO.

2018 - Mahathir memimpin koalisi oposisi setelah memenangkan pemilu, sekaligus mengakhiri 60 tahun kekuasaan UMNO. Seminggu kemudian, Anwar diampuni dan dibebaskan.

2019 - Anwar menyangkal tuduhan telah melakukan pelecehan seksual terhadap mantan ajudan prianya. Kasus ini dibatalkan dengan alasan tak cukup bukti.

Baca juga: PM Malaysia Mundur, Mahathir Mohamad Trending di Twitter Indonesia

2020 - Mahathir menghadapi tekanan dari sekutu Anwar di koalisi untuk menetapkan tanggal penyerahan kekuasaan. Namun, Mahathir diyakini tidak tulus menginginkan Anwar menjadi suksesornya.

Senin (24/2/2020) Mahathir mengundurkan diri dari posisi Perdana Menteri Malaysia

Pertemuan terpisah di akhir pekan antara politisi dari koalisi yang berkuasa dan UMNO memicu pembicaraan tentang kemungkinan aliansi untuk membentuk pemerintahan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com