Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Terbaru Virus Corona: 1.383 Meninggal, 64.443 Orang Terinfeksi

Kompas.com - 14/02/2020, 09:21 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korban meninggal akibat penyebaran wabah virus corona jenis baru yang kini dikenal dengan Covid-19 terus bertambah setiap harinya.

South China Morning Post memberitakan, total korban meninggal akibat penyebaran virus corona mencapai 1.383 orang dengan 64.443 orang terinfeksi dari seluruh dunia hingga Jumat (14/2/2020) siang.

Kasus-kasus kematian tidak hanya dari China, tapi mulai muncul di luar China.

Dari China yang meninggal akibat virus corona mencapai 1.380 orang. Sedangkan dari Hong Kong, Filipina, dan Jepang masing-masing satu orang.

Kasus kematian terbaru berasal dari Jepang. Hal ini seperti diberitakan SCMP (13/2/2020). 

Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato mengatakan, pasien tersebut merupakan wanita berusia sekitar 80 tahun yang tinggal di prefektur Kanagawa.

Di Wuhan, ibu kota Hubei dilaporkan lebih dari 3.900 kasus baru dan 88 kematian pada hari Jumat (14/2/2020).

Kasus baru yang dilaporkan dari Provinsi Hubei adalah 4.823 kasus. Sedangkan kematian baru yang dilaporkan adalah 116 orang.

Di Amerika, Centers for Disease Control (CDC) mengonfirmasi pada hari Kamis (12/2/2020), penyakit ini dapat ditularkan oleh pembawa yang tidak menunjukkan gejala.

Baca juga: Jepang Konfirmasi Kematian Pertama Kasus Virus Corona

Angka sebenarnya mungkin lebih banyak

Kriteria diagnostik diperluas, yaitu diagnosis berdasarkan analisis gejala dianggap sebagai kasus yang dikonfirmasi.

Dimasukkannya diagnosis klinis dalam hitungan resmi menyebabkan lonjakan dramatis dalam kasus dan kematian yang dikonfirmasi.

Muncul kecurigaan bahwa jumlah sebenarnya dari kasus itu jauh melampaui angka remi beberapa minggu terakhir.

Rincian jumlah korban dan negara

Berdasarkan data SCMP ada 6.766 pasien yang telah disembuhkan.

Berikut ini rincian jumlah kasus virus corona atau Covid-19 dan negaranya menurut SCMP:

  1. China (Termasuk Hong Kong dan Makau): 63.907 kasus
  2. Singapura: 58 kasus
  3. Thailand: 33 kasus
  4. Korea Selatan: 33 kasus
  5. Jepang: 254 kasus
  6. Malaysia: 19 kasus
  7. Taiwan: 18 kasus
  8. Jerman: 16 kasus
  9. Vietnam: 16 kasus
  10. Australia: 15 kasus
  11. Amerika: 15 kasus
  12. Perancis: 11 kasus
  13. Inggris: 9 kasus
  14. Uni Emirat Arab: 8 kasus
  15. Kanada: 7 kasus
  16. Italia: 3 kasus
  17. Filipina: 3 kasus
  18. India: 3 kasus
  19. Rusia: 2 kasus
  20. Spanyol: 2 kasus
  21. Nepal: 1 kasus
  22. Kamboja: 1 kasus
  23. Belgia: 1 kasus
  24. Finlandia: 1 kasus
  25. Swedia: 1 kasus
  26. Sri Lanka: 1 kasus

Baca juga: Tangkal Virus Corona, Berikut Cara Penggunaan Masker yang Benar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com