Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensus Penduduk Dimulai 15 Februari, Ini Beda dari Sensus Sebelumnya

Kompas.com - 12/02/2020, 18:01 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Petugas yang disebar ke seluruh Indonesia ada sekitar 400.000 orang. Rekrutmen, imbuhnya dilakukan bulan April 2019, namun ada beberapa daerah yang mempercepat.

"Jadi masyarakat tidak perlu mendaftar atau melapor, petugas BPS akan otomatis mendatangi ke rumah-rumah yang belum ikut SP online," kata dia.

Nantinya para petugas akan mengenakan rompi, tas, dan tanda pengenal yang jelas.

Baca juga: Cerita Penduduk Wuhan di Masa Penguncian akibat Virus Corona...

Menuju satu data

Nurma menjelaskan, sensus penduduk online kali ini merupakan yang pertama kali dilakukan BPS. Namun bukan berarti online saja, tapi perpaduan keduanya.

Hal itu dipilih karena mengingat mobilitas masyarakat, sehingga tidak selalu berada di rumah.

"Sekarang di tengah situasi masyarakat yang semakin individualis, semakin mobile, susah ketemu, masyarakat pilihannya ikut SP online. Jadi mereka enggak perlu menerima petugas sensus," kata dia.

Saat ini, pihaknya menggunakan data dasar Dukcapil untuk sensus penduduk. Sebelumnya, BPS tidak memakai data dasar sebagai panduan. 

"Kelebihannya nanti selesai sensus kita jadi satu data dengan Dukcapil. Kan selama ini kita sendiri-sendiri (datanya)," ungkap dia.

Lebih lanjut Nurma menjelaskan, saat ini banyak orang yang tidak tinggal atau sesuai dengan alamat yang tertera di Kartu Keluarga (KK)-nya. "Hasil beberapa kali uji coba angkanya berkisar lebih dari 20 persen," terangnya.

Baca juga: Mengenal Kartu Identitas Anak, Syarat dan Tata Cara Pembuatannya

Padahal konsep penduduk menurut BPS adalah di mana penduduk biasa tinggal, tidak melihat KK.

"Kalau orang sudah tertib, data kependudukan sama, kita sudah satu data. Sensus data kali ini kita menuju satu data kependudukan," ujarnya.

Dalam satu data tersebut nantinya akan terlihat berapa jumlah penduduk yang tinggal sesuai alamat KK-nya, serta berapa yang tidak.

Dengan satu data, diharapkan juga tidak perlu dilakukan sensus kepada seluruh penduduk lagi seperti di negara-negara maju, cukup dengan sensus penduduk secara sampel.

Misalnya di Korea, di sana sudah tidak dilakukan sensus kepada seluruh penduduk, cukup dengan data-data administratif saja, karena Korea Selatan sudah menggunakan metode register-based census.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Pembantaian 800 Penduduk di El Mozote

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com