Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irwan Suhanda
Editor dan Penulis

Editor dan Penulis

Kebiasaan Orang Indonesia: Nggak Apa-Apa, Gimana Nanti…

Kompas.com - 11/02/2020, 10:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Juga ketika sebuah acara agak terlambat, Pak Kato sudah gelisah. Tapi panitia malah bilang, ”Nggak apa-apa....”

Ucapan nggak apa-apa ini juga meluncur ketika seseorang datang terlambat, lalu berkata, ”Macet parah....” Yang mendengar lantas berkata,”Ooo... ya sudah, nggak apa-apa.”

Begitu juga ketika seseorang tak sengaja tersenggol dan minumannya tumpah. Pelaku lantas minta maaf. Orang itu hanya menghela napas lantas berkata, ”Nggak apa-apa...”

Gimana Nanti

Satu lagi yang membuat Pak Kato tidak habis pikir, ucapan “gimana nanti” yang sering diucapkan orang Indonesia. Gimana nanti memiliki kesan adanya penundaan.

Menunda, ya nggak apa-apa. Hasilnya, ya gimana nanti.

Menurut Pak Kato, orang Jepang berpikir kebalikannya, kalau bukan sekarang nanti bagaimana?

Jadi, bukan asal-asalan, bukan tanpa perhitungan. Di Jepang tidak berlaku kata gimana nanti.

Oleh karena itu, Pak Kato geram terhadap mentalitet gimana nanti ini.

Tetapi mau bagaimana lagi? Mau marah-marah, percuma. Mau menceramahi sampai mulut berbusa, tidak ada gunanya. Toh budaya tiap negara memang berbeda.

Apabila kita bertanya pada Pak Kato, bagaimana kalau tinggal lagi di Indonesia? Kangen Indonesia kan?

Mungkin Pak Kato menjawab: nggak apa-apa, tapi gimana nanti ya!
Arigato gozaimasu, Kato-san!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com