Pada hari Kamis (30/01/2020), seorang dokter dari unit bedah syaraf di RS Union Wuhan mengatakan bahwa rumah sakit sangat membutuhkan pasokan medis.
Termasuk kacamata, pakaian pelindung sekali pakai, dan masker respirator N95.
Jas atau pakaian pelindung sekali pakai sangat dibutuhkan oleh para dokter. Tanpa itu, dokter tidak dapat melakukan kontak dengan pasien atau merawat mereka sama sekali.
Mereka sempat mendapat banyak sumbangan pada awalnya. Namun ternyata banyak yang tidak sesuai dengan pedoman medis dan tidak dapat digunakan.
Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?
Karena kekurangan pasokan peralatan penting, seorang dokter di RS Tongji mengenakan pakaian pelindung yang sama selama shift 10 jam.
Dia juga memakai popok dewasa dan mencoba minum lebih sedikit air selama shift. Jadi dia tidak harus sering-sering pergi ke kamar kecil.
Hal tersebut lumrah dilakukan para dokter di sana.
Otoritas Beijing mengatakan telah mengerahkan lebih dari 6.000 tenaga medis untuk membantu rekan-rekannya yang kelelahan di provinsi Hubei, dengan Wuhan sebagai ibu kotanya.
Tentara China, angkatan laut, dan angkatan udara juga telah mengirim dokter untuk memperkuat tiga rumah sakit utama yang merawat pasien di kota.
Tetapi meskipun 500.000 staf medis di Hubei telah membatalkan liburan Tahun Baru Imlek selama sepekan terakhir, rumah sakit telah mencapai titik puncaknya.
Baca juga: Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di 5 Negara Eropa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.