Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rencana Trump, Warga Gaza: Palestina Not For Sale!

Kompas.com - 31/01/2020, 07:32 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga Palestina di sejumlah daerah melakukan aksi penolakan atas pengumuman rencana damai yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Salah satu isi rencana damai tersebut adalah menjadikan Yerusalem sebagai Ibu kota Israel dan Yerusalem Timur untuk Ibu kota Palestina.

Tak lama setelah pengumuman Trump itu, masjid-masjid di Tepi Barat menyerukan panggilan untuk berdoa sebagai langkah penolakan atas kesepakatan tersebut.

Di Ramallah, banyak warga yang turun ke jalan untuk mengecam rencana itu, sementara ratusan lainnya terus berdemo di Gaza.

"Palestina tidak dijual," teriak para demonstran dengan membakar foto-foto Trump, dilansir dari Aljazeera (29/1/2020).

Mereka menganggap, rencana tersebut mengabaikan hak-hak warga Palestina dan melanggar semua perjanjian internasional, terutama berkaitan dengan Yerussalem.

Baca juga: Trump Umumkan Rencana Perdamaian Palestina dan Israel, Apa Isinya?

Penolakan di Kota-kota Palestina

Di Kota Tulkarm, para demonstran menyerukan aksi mogok masal pada Rabu (29/1/2020) kemarin.

Sementara itu, para demonstran di Kota Haifa turun ke jalan dengan membawa spanduk sejumlah spanduk penolakan.

"Oke untuk persatuan negara, cukup untuk perjanjian Oslo dan konspirasi abad ini tak akan bisa melewati Haifa" tulis para demonstran.

Selain tiga kota itu, sejumlah aksi penolakan juga terjadi di beberapa kota lain seperti Kota Jenin, Nablus, al-Bireh, Qalqilyah, al-Eizariya dan Baethlehem.

Namun, aksi protes tersebut juga mendapat perlawanan dari pasukan pendudukan Israel yang menembakkan peluru karet dan gas air mata.

Organisasi Bulan Sabit Palestina mengatakan, sebanyak 22 demonstran mengalami luka-luka di al-Eizariya.

Baca juga: Donald Trump Terkena Impeachment, Apa Itu?

Penolakan di Sejumlah Negara Kawasan

Di Yordania, sejumlah partai dan kelompok masyarakat melakukan aksi protes di depan Kedutaan Besar Amerika di Amman untuk menolak langkah Trump.

Para pengunjuk rasa mengecam rencana itu dan menyebutnya sebagai bias Amerika atas pendudukan Israel.

Mereka juga menganggap rencana tersebut dapat merampas hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Di Turki, para demonstran memenuhi jalan dapan Kedutaan AS di Ankara dan Konsulat AS di Istanbul.

Mereka juga membawa spanduk yang bertuliskan "Yerussalem untuk umat Muslim" dan "Kami berdisi bersama Palestina".

Para pengunjuk rasa di depan Konsulat AS di Ankara juga menyampaikan pidato penolakannya.

"Rencana tersebut untuk memuluskan proyek Israel Raya di Timur Tengah yang telah dirancang satu abad silam," kata salah seorang pendemo.

Baca juga: Saat Pentagon Beda Pendapat dengan Trump...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com