Amerika Serikat juga mengevakuasi staf dari konsulatnya di Wuhan untuk kembali ke negaranya.
Pesawat evakuasi meninggalkan Wuhan pada Rabu (29/1/2020) pagi dengan membawa 240 penumpang berkewarnegaraan AS. Pesawat tersebut dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Ontario di selatan California, 56 kilometer dari Los Angeles.
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh maskapai penerbangan kargo Amerika, Kalitta Air, yang meninggalkan Bandara Tianhe, Wuhan, pada 04.54 pagi waktu setempat.
Pesawat akan transit di Anchorage, Alaska, untuk pengisian ulang bahan bakar, baru selanjutnya terbang ke California. Penumpang pun akan diskrining dari virus di Anchorage dan dikarantina di Pusat Pengendalian Penyakit AS selama dua minggu setibanya di California.
Menurut Juru Bicara Perdana Menteri Boris Johnson, Inggris juga tengah mendiskusikan dengan mitra internasional untuk menemukan solusi dan membantu warga negara Inggris serta warga asing lain untuk meninggalkan Wuhan.
Kanada memiliki sekitar 167 warga negara di wilayah Wuhan. Sementara itu, ada delapan orang yang telah meminta bantuan konsuler.
Menteri tidak membantah adanya kemungkinan evakuasi. Akan tetapi, hingga kini, ia belum mengindikasikan adanya rencana.
Menurut dia, setiap permintaan konsuler akan dievaluasi berdasarkan tiap kasusnya.
Baca juga: Gubernur Riau Beri Bantuan Uang untuk Mahasiswa yang Terisolasi di Wuhan
Berdasarkan keterangan dari Kedutaan Besar Rusia di China, negaranya juga telah melakukan diskusi dengan China tentang evakuasi warga negaranya dari Wuhan dan Provinsi Hubei.
Menurut laporan dari Kantor Berita ANP, Pemerintah Belanda tengah mempertimbangkan untuk mengevakuasi 20 warganya dari Wuhan.
Pihak berwenang di Myanmar mengatakan bahwa mereka telah membatalkan rencana evakuasi 60 siswa dari Mandalay yang tengah belajar di Wuhan.
Juru bicara pemerintah Kota Mandalay, Kyaw Yin, mengatakan bahwa keputusan terakhir adalah warga-warga negaranya di Wuhan akan dipulangkan setelah periode inkubasi berakhir, yaitu maksimal 14 hari.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, pihaknya telah berbicara dengan China untuk mengevakuasi warga negara Malaysia dari Wuhan, seperti melansir Reuters.
Menurut dia, saat ini terdapat 78 warga negara Malaysia dari Wuhan.
Pemerintah Indonesia juga mengonfirmasi akan memulangkan warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan. Tentara Nasional Indonesia (TNI) AU telah menyiagakan tiga pesawatnya guna melakukan penjemputan terhadap 243 WNI yang masih berada di Wuhan, China, saat virus corona mewabah.
"Kami sudah siapkan pesawat (dua) Boeing 737 dan (satu) C130 Hercules. Kami juga siapkan personel dari batalion kesehatan," ujar Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma TNI Fajar Adrianto saat dikonfirmasi, Rabu (28/1/2020).
Fajar menjelaskan, keputusan menyiagakan tiga pesawatnya sudah berdasarkan hasil rapat antara Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Baca juga: TNI AU Siagakan Tiga Pesawat untuk Evakuasi 240 WNI di Wuhan China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.