KOMPAS.com - Pebasket Kobe Bryant diketahui meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di Calabasas, California, Minggu (26/1/2020).
Mantan legenda Los Angeles Lakers ini mengembuskan napas terakhirnya pada usia 41 tahun.
Dalam kecelakaan tersebut, putri Kobe, Gianna, juga turut menjadi korban.
Dikabarkan, Departeman Sheriff Kabupaten Los Angeles mengonfirmasi bahwa tidak ada penumpang selamat, di mana saat itu pesawat mengangkut sembilan orang.
Berikut sejumlah fakta yang terkonfirmasi sejauh berita ditayangkan:
Kobe merupakan salah satu superstar NBA.
Ia memang biasa menaiki helikopter saat bermain dan latihan untuk tim basketnya, Lakers, di mana hal ini dilakukan sebagai cara menghindari lalu lintas dan kemacetan.
Kobe terus melakukannya dalam masa pensiun karena alasan bisnis dan pribadi.
Gianna yang kerap dipanggil Gigi, mewarisi kecintaan ayahnya di olahraga dan berharap suatu hari dapat bermain di WNBA.
Kobe mencetak angka terbanyak keempat dalam sejarah NBA dengan 33.643 poin.
Selama bergabung bersama Lakers, ia meraih juara sebanyak 5 kali dan 18 kali NBA All-Star.
Ia dinobatkan sebagai MPV NBA pada 2008.
Bryant 2 kali masuk NBA Finals MVP (Most Valuable Player) dan 11 kali seleksi All-NBA First Team.
Baca juga: Breaking News, Pebasket Kobe Bryant Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Di luar pencapaian NBA, Kobe menghabiskan lebih banyak masa kanak-kananya di Italia, dan mempunyai karir internasional sebagai salah satu katalis di balik kebangkitan Tim USA, setelah hanya mendapatkan medali perunggu di Olimpiade 2004.
Komitmen Kobe bermain di Tim USA pada gelaran Olimpiade 2008, membantu perekrutan bintang-bintang lain dan para pemain di tim telah membicarakan mengenai etos kerjanya dan dampak kehadirannya terhadap mentalitas tim.
Kobe mempimpin tim dalam kemenangan tipis atas Spanyol di Olimpiade 2012.