Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irwan Suhanda
Editor dan Penulis

Editor dan Penulis

Xin Nian Kuaile, Selamat Tahun Baru!

Kompas.com - 24/01/2020, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di atas meja abu, biasanya terdapat foto leluhur, mangkuk berisi abu untuk menancapkan hio, lilin menyala (lampu menyala), sesaji (misalnya kue mangkok warna merah, kue keranjang, ikan bandeng, buah, dsb.), dan hio.

Pada perayaan Imlek ini, semua anak atau cucu, yang memiliki hubungan darah akan menunjukkan hao mereka pada para leluhurnya.

Mereka akan bersembahyang di depan meja abu dengan memegang hio dan mengucapkan kata-kata doa yang dibimbing oleh orangtuanya yang menemaninya saat sembahyang.

Setelah sembahyang mereka sujud (kui) pada leluhurnya.

Angpao

Setelah anak-anak atau cucu selesai bersembahyang di depan meja abu, kemudian mereka akan soja (salam dengan merapatkan kedua tangan) kepada orangtua masing-masing, dan juga kepada saudara-saudara yang lain yang lebih tua.

Pada saat Imlek inilah anak-anak mendapat angpao (amplop merah berisi uang). Warna merah di sini bermakna kesejahteraan, kebaikan, kegembiraan, semangat, yang diharapkan panjang umur dan bernasib baik di tahun yang baru.

Menurut tradisi Tionghoa, pemberian angpao ini tidak diberikan begitu saja. Aturannya diberikan kepada anak-anak (cucu) yang belum menikah, yang masih lajang.

Kemudian angpao juga diberikan kepada orangtua dari anaknya yang sudah menikah. Angpao pun boleh diberikan kepada saudara lainnya yang sedarah dan memiliki ikatan saudara.
Sampai saat ini nominal angpao bebas, tergantung kemampuan ekonomi.

Cap Go Meh

Limabelas hari setelah Imlek, biasanya diadakan acara cap go meh.

Cap berarti sepuluh, go berarti lima, dan meh berarti malam. Jadi, arti cap go meh adalah malam setelah 15 hari selesai Imlek.

Imlek tidak meriah kalau tidak ada cap go meh sebab pada acara ini akan ditampilkan atraksi barongsai dan liong (naga) yang mengejar bulan.

Atraksi ini membutuhkan keterampilan dan kemampuan tersendiri, tidak setiap orang bisa melakukannya. Cap go meh adalah hiburan umum yang boleh ditonton siapa saja.

Shio

Perayaan Imlek berarti pergantian tahun baru. Biasanya warga Tionghoa menghubungkan dengan shio.

Setiap tahun akan ditandai dengan lambang seekor binatang dari 12 binatang yang tertulis, yaitu tikus, kerbau, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, kera, ayam, anjing, dan babi.

Banyak warga Tionghoa meyakini bahwa shio akan memengaruhi perilaku yang memiliki shio tersebut.

Menurut cerita, adanya shio ini berawal ketika Sang Buddha memanggil semua binatang agar memberi penghormatan kepadanya.

Binatang yang datang pada saat itu sebanyak 12 binatang. Sebagai pahala, nama 12 binatang ini dijadikan nama tahun. Dan tahun ini adalah tahun tikus!

Xin nian kuaile, selamat tahun baru!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com