Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Turis Membludak karena Film Frozen, Austria Batasi Kunjungan ke Desa Hallstatt

Kompas.com - 13/01/2020, 06:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini, pemerintah Austria memutuskan membatasi kunjungan turis ke Desa Hallstatt di Distrik Gmunden. 

Desa indah yang berada di wilayah Austria ini menjadi destinasi populer hingga mengalami overtourism setelah dikabarkan sebagai sumber inspirasi di balik setting kerajaan Arendelle di film Disney Frozen.

Melansir Independent, Hallstatt berjarak satu jam perjalanan dari Salzburg. Desa ini memiliki 780 penduduk. Namun, jumlah pengunjung yang datang setiap harinya terus meningkat.

Pada tahun 2009, jumlah pengunjung hanya mencapai 100 orang per hari. Sementara, pada tahun 2019, jumlah pengunjung mencapai 10.000 per hari, enam kali dari jumlah turis per kapita yang diterima Venice. 

Wali Kota Hallstatt, Alexander Scheutz mengatakan, pihaknya akan memotong jumlah turis menjadi sepertiganya. 

"Hallstatt adalah sebuah bagian penting dari sejarah budaya, bukan sebuah museum," kata Scheutz kepada The Times sebagaimana dikutip Independent

Baca juga: Aktivitas Wisata yang Bisa Dilakukan di Hallstatt, Kota yang Menginspirasi Film Frozen

Keadaan Halstatt

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Official IG of Hallstatt ???????? (@hallstatt_gram) on Sep 10, 2019 at 10:12pm PDT

Melansir CNN, Hallstatt dibangun di sekitar industri pertambangan garam. Daerah ini pertama kali dikenal secara luas pada awal abad ke-19 saat 'ditemukan' oleh seorang penulis roman dan artis. 

Sementara, film "Frozen" pertama dirilis pada tahun 2013. Saat itu, desa Hallstatt sedang menyeimbangkan banyaknya turis dalam waktu-waktu tertentu.

Pada tahun 2017, dilaporkan bahwa desa mulai mempekerjakan penjaga di gereja-gereja untuk menghentikan turis yang mengganggu pelayanan.

Desa Hallstatt sendiri pernah memperoleh penghargaan oleh Unesco World Heritage pada tahun 1997. 

Hallstatt juga memiliki latar belakang indah di sebelah sebuah danau yang terletak pada kaki pegunungan Salzkammergut, bangunan abad 16 yang menawan, dan sebuah gereja Lutheran.

Pariwisata yang terus berkembang memberikan manfaat bagi pendapatan masyarakat lokal dan keadaan desa. Akan tetapi, membludaknya pengunjung juga memberikan kerugian bagi keberlangsungan desa.

"Ini malapetaka," kata salah seorang pemilik hotel setempat Verena Lobisser kepada Washington Post sebagaimana dikutip dalam Independent.

Baca juga: 4 Pekan Diputar, Frozen II Hasilkan Rp 13,8 Triliun

Media Sosial dan Pengunjung

Sebelumnya, bertambahnya pengunjung terjadi secara bertahap. Pada tahun 2006, desa ini ditampilkan dalam program Korea Selatan Spring Watch.

Kemudian, pada tahun 2011, seorang pebisnis China membangun replika lengkap dari Hallstatt di selatan Provinsi Guangdong. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com