Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lyme Disease, Perkembangannya di AS, dan Pengaruh Iklim

Kompas.com - 10/01/2020, 18:06 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lyme disease. Penyakit ini menjadi perhatian publik setelah Justin Bieber mengumumkan bahwa dirinya didiagnosis lyme disease.

Bieber mengumumkan perihal lyme disease yang dideritanya melalui akun Instagram-nya, Rabu (8/1/2020).

Tak hanya Justin Bieber, beberapa artis di AS pernah mengalami lyme disease. Ternyata, penyakit ini sering menyerang di negara tersebut.

Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit lyme adalah penyakit yang ditularkan melalui vector paling umum di Amerika Serikat.

Penyakit lyme disebabkan bakteri borrelia burgdorferi dan jarang disebabkan borrelia mayonii.

Penyakit tersebut ditularkan kepada manusia melalui gigitan kutu yang terinfeksi black legged.

Gejala khas dari penyakit ini adalah demam, sakit kepala, kelelahan, dan ruam kulit yang khas (erythema migrans).

Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke persendian, jantung, dan sistem saraf.

Sekitar 30.000 kasus penyakit lyme dilaporkan setiap tahun.

Baca juga: Lyme Disease, Penyakit yang Disebabkan Kutu, Kenali Gejala dan Penyebabnya

CDC menunjukkan, jumlah sebenarnya dari kasus yang didiagnosis bisa mencapai 10 kali lipat, yaitu sekitar 300.000 kasus.

CDC memberikan perhatian terhadap penyakit ini karena penyakit menular yang paling sering dilaporkan di Amerika Serikat.

Bahkan, dalam 25 tahun terakhir, data CDC menunjukkan terjadi peningkatan yang stabil untuk penderita penyakit ini.

Data CDC yanng menunjukkan laporan kasus lyme disease pada 1991-2017.CDC Data CDC yanng menunjukkan laporan kasus lyme disease pada 1991-2017.

Mengapa lyme disease berkembang di Amerika Serikat?

Dilansir dari laman Guardian, ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa lyme disease berkembang di Amerika Serikat.

Ada yang menganggap penyebaran penyakit ini karena teori konspirasi, di mana senjata biologis digunakan sebagai senjata mematikan.

Namun, anggapan ini dipatahkan Direktur Eksekutif American Lyme Disease Foundation, Phil Baker.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com