Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balas Dendam, Peretas Iran Bobol Website Pemerintah AS

Kompas.com - 05/01/2020, 13:56 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Situs resmi pemerintahan Amerika Serikat dibobol oleh peretas asal Iran.

Peretas tersebut memasukkan foto Presiden Donald Trump yang dimanipulasi. 

Di foto tersebut, Donald Trump terlihat sedang ditonjok dari samping dan mengeluarkan darah melalui mulutnya.

Mengutip The Sun, Minggu (5/1/2020), situs yang diretas adalah Program Perpustakaan Penyimpanan Federal pemerintah AS.

Tidak hanya foto Trump, peretas juga menyisipkan pesan berisi ancaman dalam konten yang dibuat.

Siapa pun yang mengakses situs tersebut pada Sabtu (4/1/2020) akan menemukan pesan bernada ancaman balas dendam dari Iran kepada Amerika di halaman muka.

"Mati syahid adalah ganjaran (Soleimani) selama bertahun-tahun dalam upaya keras. Dengan kepergiannya dan dengan kekuatan Tuhan, pekerjaan dan jalannya tidak akan berhenti dan balas dendam yang besar menanti para penjahat yang telah menodai tangan kotor mereka dengan darah Soleimani dan darah martir lain dari kejadian tadi malam," isi pesan yang ditulis.

Baca juga: Trump: Jika AS Diserang, 52 Target Iran Bakal Dihantam Sangat Cepat

Konten yang ditampilkan para peretas Iran di laman resmi Amerika Serikat yang dibobol.AFP Konten yang ditampilkan para peretas Iran di laman resmi Amerika Serikat yang dibobol.

Dalam pesannya, mereka juga menyebut hal ini hanya sebagian kecil dari kemampuan meretas oleh peretas Iran.

"Kami selalu siap, akan berlanjut...," tulisnya di bagian bawah pesan

Meskipun menyebut berasal dari Iran, namun tidak diketahui secara pasti siapa pelaku yang melakukan peretasan itu.

Ancaman melalui peretasan ini muncul setelah Iran secara terang-terangan menunjuk 35 orang Amerika Serikat sebagai target utama balas dendam atas kematian Qasem Soleimani.

Iran juga sudah melakukan sejumlah serangan kepada Amerika baik di dalam dan di luar negeri sebagai rentetan upaya balas dendam yang dilakukan.

Salah satunya, penembakan roket di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad dan pangkalan udara yang banyak terdapat pasukan Amerika.

Salah seorang sumber mengatakan serangan ini belum akan mereda dalam waktu dekat. Iran akan terus melakukan serangan, namun tidak diketahui di mana, dalam bentuk apa, dan kapan serangan itu akan dilangsungkan.

Menanggapi hal ini, Trump mengatakan, pasukannya akan menyerang 52 target dengan sangat cepat dan keras jika benar balas dendam dilakukan di AS.

Melalui twit yang ia buat di akun @RealDonaldTrump, ia menyatakan, akan melakukan serangan balik yang lebih keras jika Iran kembali menyerang Amerika.

Baca juga: Jenderal Iran Tewas, Timnas Amerika Serikat Batal Latihan di Qatar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com