KOMPAS.com - Pengusaha dan influencer Medina Zein mengaku bahwa ia mengidap bipolar, yang terkait dengan kesehatan mental.
Menurut Medina, ia didiagnosis bipolar sejak 2016. Apa itu bipolar?
Orang dengan bipolar diketahui memiliki perubahan suasana hati yang ekstrem, terutama pada mood, energi, aktivitas, dan kemampuannya melakukan kegiatan sehari-hari.
Bagaimana gejala bipolar dan penanganannya?
Bagi mereka yang bipolar, ada dua fase yang dialami yakni manik (dan hipomanik) serta depresi. Dua fase ini memiliki gejala yang berbeda.
Baca juga: Positif Amfetamin, Medina Zein: Itu Obat Bipolar Dikonsumsi Sesuai Resep Dokter
Gejala manik dan hipomanik antara lain:
Sementara, untuk fase depresi, gejala yang muncul antara lain:
Baca juga: Medina Zein Mengaku Bipolar Sejak 2016 karena Faktor Genetik
Melansir National Institute of Mental Health (NIMH), ada beberapa faktor yang menjadi penyebab bipolar, yakni struktur dan fungsi otak, genetik, serta lingkungan dan gaya hidup.
Peneliti juga menemukan, anak-anak dengan orangtua bipolar seringkali dikelilingi oleh suasana stres dari kondisi lingkungan yang signifikan.
Meski tidak selalu, anak-anak bipolar juga berpotensi mengalami gangguan mental lainnya, seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), depresi berat, skizofrenia atau penyalahgunaan narkoba.
Pada umumnya, dokter akan melakukan tes untuk menentukan apakah seseorang benar mengalami gangguan bipolar atau tidak.
Tes yang dijalani berupa tes laboratorium untuk mengidentifikasi masalah medis.
Sementara, psikiater akan menilai apakah seseorang mengalami bipolar melalui kuisioner psikologi dan penilaian pribadi kepada pasien.
Kemudian, pasien akan diminta menuliskan catatan harian tentang suasana hati, pola tidur atau faktor lain yang membantu diagnosis.
Baca juga: Ibunda Sebut Medina Zein Sudah Empat Bulan Konsumsi Obat Bipolar
Setelah mendapatkan hasil diagnosis terkait gangguan bipolar, maka pasien akan dirujuk untuk melakukan perawatan.
Dilansir dari Medical News Today, ada sejumlah perawatan yang dapat dilakukan bagi pasien dengan gangguan bipolar, yaitu:
1. Perawatan obat
2. Rawat inap
3. Psikoterapi
4. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
5. Terapi Elektroconvulsive (ECT)
6. Obat tidur
7. Perubahan gaya hidup
Untuk detail pengobatan tersebut dapat dibaca di link ini.
Dalam keseharian, orang dengan gangguan bipolar dapat melakukan aktivitas seperti sekolah atau belajar, dan sebagainya.
(Sumber: Kompas.com/Nur Rohmi Aida, Resa Eka Ayu Sartika | Editor: Resa Eka Ayu Sartika, Yunanto Wiji Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.