Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Video Perempuan di Sumba Diduga Kawin Tangkap

Kompas.com - 14/12/2019, 19:44 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Video seorang perempuan terlihat sedang dibawa oleh beberapa orang beredar viral di media sosial pada Jumat (6/12/2019).

Saat dibawa, perempuan tersebut berusaha melepaskan diri dengan cara meronta-ronta, namun tidak berhasil lepas.

Dalam narasi unggahan video itu, disebutkan kejadian tersebut diduga sebagai kawin tangkap yang terjadi di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Benarkah tindakan penangkapan itu terjadi di Sumba dan merupakan kawin tangkap?

Narasi yang beredar

Vdeo berdurasi 30 detik ini diunggah oleh akun Facebook bernama Rally Remijawa pada Jumat (6/12/2019) pukul 18.39 WITA.

Video itu juga dilengkapi dengan narasi yang menyebutkan, tindakan penangkapan itu merupakan kawin tangkap yang biasa terjadi di Sumba, NTT.

"Ini salah satu praktik kebudayaan di Sumba yang terjadi pada saat ini. Orang2 biasanya menyebut sebagai kawin tangkap. Seorang perempuan ditangkap dan dibawa oleh beberapa pria dewasa untuk dijadikan istri tanpa ada persetujuan si perempuan," tulis Rally dalam unggahan itu.

Rally juga mengunggah video dan narasi yang serupa di akun Twitter-nya, @RallyTsog.

Video ini mendapatkan beragam respons dari warganet, dibagi ulang lebih dari 13.000 kali dan disukai lebih dari 9.600 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Sementara, untuk unggahan di Facebook, video itu sudah ditonton sebanyak lebih dari 17.000 kali.

Penjelasan Budayawan Sumba

Menanggapi adanya video viral itu, Pemerhati Budaya Sumba, Pater Roberst Ramone CSsR menjelaskan, kejadian dalam video benar terjadi di Sumba, NTT.

"Tepat tanggal 6 Desember kurang lebih jam 06.30 WITA pria datang ke kos bersama keluarga dan membawa wanita (M) itu," ujar Pater ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (8/12/2019).

Ia mengatakan, perempuan dalam video itu berinisial M.

Diketahui, M dan seorang pria (W) telah hidup bersama selama setahun di rumah kos. Dalam perjalanannya, keduanya mengalami suatu permasalahan.

Oleh karena itu, pihak keluarga dari kedua belah pihak mengadakan pertemuan di tikar adat membahas permasalahan tersebut.

Tetapi, dari pertemuan itu belum mendapatkan solusi.

Pihak kos juga telah memberi sejumlah arahan agar masalah tersebut diselesaikan, lantaran mereka dinilai warga sering terjadi cekcok di kos.

Akhirnya, ketika M sedang duduk di depan kos, warga sekitar memboyongnya ke suatu tempat untuk dipertemukan kepada W.

Persis dengan kejadian yang terekam dalam video viral itu.

"Keluarga wanita mengikuti serta melaporkan W ke polisi. Tak lama setelah itu, M sudah kembali ke kekeluarganya," ujar Pater.

Pater menjelaskan, kawin tangkap terjadi sekitar era 1970-1980-an. Saat ini, menurut dia, sudah sangat jarang terjadi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com