Namun keenam stafsus lain yang tak termasuk dalam kalangan milenial diberi tugas sesuai bidang masing-masing.
Baca juga: Staf Khusus Milenial Jokowi, antara Kebutuhan atau Ornamen Politik?
Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wijayanto mengatakan penunjukan staf khusus milenial ini bukan berarti tidak memiliki sisi negatif.
Menurutnya, lingkaran istana dan kabinet Jokowi saat ini relatif besar.
Kehadiran milenial tersebut justru semakin mempergemuk pemerintah yang terdiri dari 34 menteri, 12 wakil menteri, dan 13 staf khusus.
"Sekarang kita melihat ada staf khusus, kita bisa bertanya apakah mereka benar-benar efektif atau hanya sebagai ornamen politik," ujar Wijayanto, Jumat (22/11/2019).
Ia mengatakan, jika ada bayang-bayang pesimisme terhadap kaum milenial tersebut.
Kendati demikian, pihaknya menunggu bagaimana presiden bisa memanfaatkan keberadaan para staf khusus milenial terhadap kebijakannya.
Baca juga: Segitiga Jokowi, Paloh dan Sohibul Iman, dari Sinyal Kedekatan hingga Kecurigaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.