Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Desember 2019, KA Kalijaga Rute Solo - Semarang Berhenti Beroperasi

Kompas.com - 19/11/2019, 14:13 WIB
Mela Arnani,
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS. com - Kereta Api Kalijaga relasi Solo-Semarang akan berhenti beroperasi per 1 Desember 2019 mendatang.

Pemberhentian operasi KA dengan tarif Rp 10.000 ini berdasarkan Grafik Perjalanan KA atau Gapeka 2019.

"Betul, KA Kalijaga tidak masuk dalam Gapeka tahun 2019," kata Manajer Humas Daerah Operasional VI PT KAI Eko Budianto saat dihubungi Kompas.com Senin (18/11/2019).

Eko menjelaskan, PT KAI menawarkan alternatif bagi masyarakat dengan mengoperasikan KA Joglosemarkerto.

KA Joglosemarkerto mempunyai relasi Yogyakarta-Solo-Semarang-Purwokerto, di mana sebelumnya hanya melayani relasi Solo-Purwokerto (pulang-pergi) dengan nama KA Joglokerto.

Sementara itu, untuk tarif tiketnya akan berbeda dengan KA Kalijaga.

"Beda kalau KA Kalijaga kan tarif subsidi. Joglosemarkerto tidak bersubsidi," ujar Eko.

Baca juga: Tiket Kereta Api Natal dan Tahun Baru Bisa Dipesan Mulai 19 November

Dalam situs kai.id, KA Joglosemarkerto terdiri dari dua kelas, yaitu eksekutif dan ekonomi.

Per kursinya dihargai mulai dari Rp 50.000.

Berdasarkan data Gapeka 2019 yang diterima Kompas.com, jadwal perjalanan KA Joglosemarkerto dengan rute Solo-Semarang diberangkatkan dengan tiga jadwal berbeda sesuai relasi masing-masing.

KA Joglosemarkerto relasi Solo-Tegal-Purwokerto-Solo-Semarang Tawang berangkat dari Solo pukul 05.10 WIB.

Sementara, KA Joglosemarkerto relasi Solo-Purwokerto-Tegal-Semarang Tawang-Solo-Yogyakarta dijadwalkan berangkat pukul 06.05 WIB.

KA Joglosemarkerto relasi Purwokerto-Tegal-Semarang Tawang-Solo berangkat dari Solo pukul 17.54 WIB.

Gapeka 2019

Sebelumnya, PT KAI telah mengumumkan adanya perubahan sejumlah jadwal kereta api.

Perubahan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1781 Tahun 2019 tentang Penetapan Grafik Perjalanan KA (Gapeka) Tahun 2019 PT KAI (Persero).

Gapeka merupakan pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api.

Data tersebut mulai dari berangkat, berhenti, datang, bersilang, dan penyusulan, yang digambarkan secara grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.

Baca juga: PT KAI Siapkan 30 Kereta Api Tambahan untuk Natal dan Tahun Baru, Ini Daftarnya

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menjelaskan, gapeka baru dibuat untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan pelanggan akan layanan kereta api yang dapat diandalkan.

"Penetapan Gapeka (grafik perjalanan kereta) 2019 ini untuk menggantikan Gapeka 2017 yang sebelumnya digunakan oleh KAI," kata Edi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (1/11/2019) lalu.

Edi mengatakan, penggantian Gapeka dilakukan karena sejak dua tahun lalu terjadi banyak perkembangan bidang perkeretaapian, baik pengoperasian jalur ganda atau penambahan lintasan baru.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah perjalanan KA di Gapeka baru sebanyak 101 KA penumpang reguler. Sementara, pada Gapeka sebelumnya, terdapat 93 KA penumpang reguler.

Dengan demikian, jumlah perjalanan KA pada 2019 mengalami peningkatan sebanyak 8 perjalanan KA penumpang. Edi menambahkan, jadwal perjalanan kereta dapat dilihat lewat aplikasi tiket kereta api KAI Access.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com