Dikenal sebagai orang dekat Nasser, sikap Sadat justru sangat bertolak belakang dengan Nasser.
Sikap Nasser yang sangat memusuhi Barat dan Israel, tak terlihat sama sekali di era Sadat.
Di awal kepemimpinannya, Sadat berinisiatif untuk mengambil jalur damai dengan Israel agar Semenanjung Sinai kembali ke pangkuan Mesir.
Namun, inisiatif itu pun ditolak Israel. Menanggapi penolakan itu, Mesir bekerja sama dengan Suriah untuk melancarkan serangan dalam Perang Yom Kippur pada tahun 1973.
Meski mengalami kekalahan, kepercayaan diri negara Arab mulai kembali karena berhasil menguasai kembali beberapa wilayah di Semenanjung Sinai.
Setelah perang itu, Sadat kembali mengambil inisiatif damai dengan Israel untuk mengembalikan wilayah Semenanjung Sinai.
Kunjungannya ke Israel di tahun 1977 mendapat sambutan postif dari Barat, khususnya Presiden Amerika Serika Jimmy Carter.
Jimmy Carter pun menjadi mediator damai antara Anwar Sadat dan Menachem Begin yang menghasilkan Perjanjian Camp David.
Setelah perjanjian itu, Semenanjung Sinai secara bertahap kembali ke pangkuan Mesir.
Perjanjian itu mengubah peta politik di Timur Tengah dan status Mesir di mata negara Arab lainnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan