Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Bantah Video Youtube yang Sebut Prediksi Kekeringan Panjang

Kompas.com - 18/11/2019, 15:36 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan konten YouTube yang menyebutkan tentang kekeringan panjang akan terjadi pada 2019-2022 adalah hoaks.

Sebuah akun di Youtube mengunggah video berjudul "BMKG "Global warming 2019 2022", Jika Benar Tahun Ini Maka Dajjal Tidak Lama Lagi Akan Keluar".

Video itu diunggah pada 15 April 2019.

Dalam video itu, dituliskan tersebar informasi di media sosial yang mengatasnamakan BMKG. Berikut narasi yang digunakan:

"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah memperkirakan kekeringan panjang akan dimulai tahun 2019 hingga 2022".

Keterangan di konten Youtube yang menyebut BMKG klaim akan terjadi kekeringan panjang sejak 2019-2022YouTube Keterangan di konten Youtube yang menyebut BMKG klaim akan terjadi kekeringan panjang sejak 2019-2022

Informasi ini disebut sudah tersebar sejak 2016 silam.

Bahkan, masih menurut video tersebut, kekeringan tidak hanya melanda Indonesia, tetapi juga seluruh kawasan di dunia.

Tidak diketahui dengan jelas, BMKG mana yang disebut oleh pembuat video, pasalnya disebutkan pula nama BMKG Eropa di antara informasi yang ditampilkan.

Namun, BMKG Indonesia mengeluarkan pernyataan resminya untuk meminimalisir risiko informasi lama ini menjadi simpang siur di tengah masyarakat.

Bantahan dan penjelasan BMKG terkait konten YouTube tersebut disampaikan melalui keterangan tertulis yang diunggah laman resmi BMKG dan Twitter @Humas_BMKG.

BMKG menyebutkan, pihaknya tidak pernah membuat prediksi kekeringan seperti dinarasikan pada video tersebut.

"Informasi yang disampaikan tidak benar, karena BMKG tidak memprediksikan kekeringan panjang bertahun-tahun dan pada tahun 2020," demikian BMKG.

BMKG menegaskan, tidak ada perubahan cuaca yang ekstrem pada tahun 2020.

Curah hujan akan memiliki pola yang cenderung sama dengan tahun-tahun sebelumnya. 

"BMKG memrediksikan tidak ada potensi anomali iklim pada tahun 2020, baik di Samudera Pasifik maupun Samudera Hindia yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia," bunyi salah satu keterangan yang disampaikan.

Fenomena El Nino pada tahun ini telah dinyatakan berakhir pada akhir Juli lalu, sehingga saat ini hingga akhir tahun masih dalam kondisi netral.

Dengan demikian, tahun 2020 diperkirakan tidak akan ada potensi anomali iklim yang terjadi dan berdampak pada curah hujan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com