Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Melawan Hoaks dari Berbagai Negara...

Kompas.com - 12/11/2019, 09:16 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary,
Luthfia Ayu Azanella

Tim Redaksi

MENLO PARK, KOMPAS.com - Ratusan fact-checker dari berbagai media yang berasal dari berbagai negara mengadakan pertemuan yang digagas Facebook dalam Fact-checking Summit 2019, di Menlo Park, California, Amerika Serikat, pada 5-6 November 2019.

Dari Indonesia, selain dua perwakilan Kompas.com, ada pula 5 orang fact-checker yang dari Liputan6.com, Tirto.id, dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

Berbagai hal dibahas dalam pertemuan tersebut, mulai dari pengenalan pembaruan teknologi, hal-hal yang bersifat teknis, hingga berbagi pengalaman upaya melawan hoaks dan penanganannya di berbagai negara.

Secara sederhana, dari pengalaman yang dibagi sejumlah fact-checker dari berbagai negara, dipahami bahwa isu yang muncul dan berkembang menjadi hoaks di masing-masing negara berbeda satu dengan yang lainnya.

Banyak faktor yang memengaruhinya.

Meski ada perbedaan, penyebaran hoaks relatif sama, yakni melalui berbagai media sosial maupun aplikasi perpesanan WhatsApp.

Salah satu cerita dibagikan fact-checker asal India, Abhisek Kumar, yang berbincang dengan Kompas.com, di sela pertemuan. 

Kumar mengaku mendapatkan banyak hal baru selama mengikuti pertemuan fact-checker global ini.

Salah satunya, mengenai teknologi pengumpul data di internet, Crowdtangle, yang dinilainya sangat membantu kerja cek fakta dalam mendeteksi dan mengatasi hoaks yang merebak.

Crowdtangle sangat baik, ada banyak fitur baru yang dapat membantu kerja kita semua ke depannya. Dia juga bisa menampilkan konten yang dibagikan di Facebook,” kata Kumar yang juga merupakan Editor in Chief Indian Express, Rabu (6/11/2019).

Di India, Kumar menjelaskan, Facebook menjadi media sosial yang paling banyak digunakan untuk menyebarkan informasi.

Tidak jauh berbeda dengan Indonesia, informasi hoaks yang menyebar India relatif sama dengan Indonesia.

Tak hanya isu-isu seputar politik, tetapi juga soal hal remeh, seperti obat penurun berat badan, dan sebagainya.

Namun, kata Kumar, yang menjadi keresahan adalah tersebarnya informasi bohong yang bisa memicu tindakan di masyarakat.

Ia menyebutkan salah satu contohnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com