Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarkan Awan Panas, Ini Letusan-Letusan Besar yang Pernah Terjadi di Merapi

Kompas.com - 09/11/2019, 15:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas, Sabtu (9/11/2019) sekitar pukul 06.21 WIB.

Terpantau kolom letusan setinggi kurang lebih 1.500 meter dari puncak.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat durasi awan panas letusan tercatat kurang lebih 160 detik.

Sampai saat ini, BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.

Mereka mengimbau area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia.

Berikut sejumlah letusan hebat Gunung Merapi yang pernah terjadi:

1. Kisaran Tahun 765-911

Melansir dari pemberitaan Kompas.com (13/03/2012) kisaran tahun 765-911 Masehi, letusan Merapi dengan kolom letusan mencapai 10 kilometer terjadi.

Jejak letusan tersebut kemudian menghasilkan tepra atau endapan fragmen batu apung di Selo.

2. Tahun 1822-1823

Letusan besar Merapi selanjutnya terjadi pada tahun 1822-1823.

Letusan tersebut diawali dengan penghancuran kubah lava dan membentuk kawah berdiameter 600 meter dengan bukaan ke arah Kali Apu, Blongkeng, dan Woro.

Akibat luncuran awan panas tersebut delapan desa terkubur dan gunung diselimuti oleh aliran api.

3. Antara Tahun 1832-1836

Pada tahun 1832-1836 Gunung Merapi kembali meletus besar.

Letusan tengah malam 25 desember 1832 terjadi tiba-tiba. Aktivitas vulkanik berlangsung hingga pukul 18.35 WIB.

Baca juga: Ramai soal Ojek di Gunung Sindoro, Ini Faktanya...

4. Antara 15-20 April 1872

Ketika antara tanggal 15-20 April 1872 sebuah letusan dahsyat terjadi.

Letusan tersebut berlangsung selama 120 jam tanpa jeda.

Awan panas dan material jatuhan memusnahkan seluruh pemukiman yang berada di ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Saat itu, letusan seperti suara meriam terdengar sampai Karawang dan Priangan Barat, serta ke timur hingga Madura dan Pulau Bawean.

Letusan tersebut membentuk kawah oval 640x480 meter dengan kedalaman mencapai 500 meter.

Setelahnya Merapi terpotong bagian puncaknya hingga ketinggian hanya 2.814 mdpl.

Sebelumnya, Kubah lava terbentuk pada 1871 yang kemudian membuat gunung itu memiliki ketinggian 2.890 mdpl dan terus tumbuh hingga 2.907 mdpl.

5. Tahun 1930

Pada tahun 1930 awan panas meluncur hingga 20 kilometer ke arah barat.

Akibatnya 13 desa terkubur, 23 desa rusak dan 1.369 penduduk tewas.

Baca juga: Fenomena Topi Awan yang Terjadi Serentak di 4 Gunung, Ada Apa?

6. Maret-April 1961

Tahun 1957, terjadi letusan yang mengakibatkan terbentuknya kubah lava.

Kemudian tanggal 19 Maret 1961 terjadi awan panas hingga April 1961.

Awan panas tersebut memasuki hulu Sungai Batang.

Tiap malam ada titik-titik api di kubah lava hasil letusan 1957.

Kemudian 20 april 1961 pukul 06.50 WIB Merapi kembali meletus.

Akibat letusan ini Desa Gendeng hancur total. Pohon-pohon diterjang awan panas dan tercabut dari akarnya.

8 Mei 1961 terjadi letusan lagi,  dan ini merupakan fase puncak periode letusan 1961.

7. Oktober-November 2010

Letusan ini merupakan letusan yang mengakibatkan juru kunci Merapi, Mbah Maridjan meninggal dalam kejadian.

Selain itu, letusan ini mengakibatkan 151 orang meninggal dunia.

Pengungsi tercatat mencapai 320.090 jiwa, 291 rumah rusak, dan satu tanggul di Desa Ngepos jebol akibat luapan lahar dingin.

 Baca juga: Kenapa di Gunung Kerap Terjadi Kebakaran? Ini Penyebab dan Antisipasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com