Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Stroke Sedunia, 11 Mitos Seputar Stroke Ini Jangan Lagi Dipercaya

Kompas.com - 29/10/2019, 19:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber CBS News

KOMPAS.com - Setiap tahun pada tanggal 29 Oktober diperingati sebagai Hari Stroke Sedunia. Peringatan yang diadakan sejak tahun 2006 ini merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran akan stroke.

Adapun tahun ini, peringatan World Stroke Day mengusung tema Don't Be The One. Pemilihan tema peringatan tahun ini merupakan upaya untuk menarik perhatian dunia tentang pentingnya pencegahan stroke.

Selain itu meningkatkan atensi akian pentingnya pencegahan, ada hal lain yang tak mendesak yakni mengenai mitos seputar penyakit ini.

Dilansir dari laman CBS News, ada beberapa mitos seputar stroke yang berkembang di masyarakat, seperti:

Baca juga: Hari Stroke Sedunia 2019: Dont Be The One

1. Stroke memengaruhi jantung

Mitos ini tak perlu lagi dipercaya. Ini karena stroke sebenarnya menyerang otak dan bukannya jantung. Kondisi ini disebabkan oleh adanya gangguan aliran darah.

Seringkali, gumpalan darah terlepas dari jantung dan mengalir ke otak yang akan menyumbat arteri.

Jenis stroke ini seringkali merupakan hasil dari adanya fibrilasi atrium atau kelainan irama jantung. Kelainan tersebut dapat dikontrol dengan mengonsumsi pengencer darah.

2. Hanya orang tua yang bisa terkena stroke

Stroke sering dikaitkan dengan penyakit yang menyerang orang tua. Tetapi hal ini tak lantas membuat orang muda terhindar dari penyakit ini.

Setiap orang dari berbagai usia sebenarnya bisa terserang stroke. Bahkan hampir 25 persen penderita stroke merupakan mereka yang berusia di bawah 65 tahun.

Selain itu, setelah seseorang berusia di atas 35 tahun, risiko stroke bisa meningkat dua kali lipat setiap 10 tahun. Pada orang muda, stroke sering dikaitkan dengan penyakit sel sabit atau kondisi tidak adanya sel darah merah yang sehat untuk mengantar oksigen.

Kemudian stroke pada orang muda juga dikaitkan dengan kelainan pembuluh darah seperti aneurisma (penggelembungan di salah satu bagian yang lemah dari dinding pembuluh darah yang berkembang bersama perubahan usia menjadi tua) atau penyalahgunaan kokain dan obat lain.

3. Stroke tidak dapat dicegah

Banyak orang yang percaya jika stroke tidak dapat disembuhan. Meski demikian, ada banyak faktor risiko yang bisa dihindari untuk stroke seperti tekanan darah yang tidak terkontrol, kolesterol tinggi atau trigliserida, dan kebiasaan merokok yang bisa melipatgandakan risiko tersebut.

Tak hanya itu, ada kebiasaan lain yang sebenarnya bisa dikurangi untuk mencegah penyakit ini antara lain terapi obat-obatan dan memperbaiki gaya hidup seperti menguranagi berat badan.

Baca juga: Stroke Dapat Terjadi Pada Anak, Ketahui Gejala dan Penyebabnya

4. Tindakan medis yang mendesak tidak diperlukan

Stroke merupakan keadaan darurat medis. Jika Anda menemui gejala stroke seperti kelumpuhan, penglihatan ganda, kehilangan penglihatan, tiba-tiba merasakan kesulitan bicara, pusing yang tidak dapat dijelaskan, dan kehilangan keseimbangan, maka segera hubungi petugas medis terdekat.

5. Nyeri adalah gejala yang dirasakan pertama kali

Kebanyakan stroke menyebabkan sedikit atau tidak ada rasa sakit. Meski demikian, beberapa orang mengira stroke bisa menyebabkan sakit kepala yang buruk dan rasa nyeri lain.

Tetapi deskripsi tersebut lebih cocok dengan penyakit lain yang dikenal sebagai pendarahan subkaranoid atau pendarahan di antara otak dan jaringan tipis yang mengelilinginya.

6. "Menidurkan" gejala stroke

Beberapa orang mengalami mati rasa atau lemas, berupaya untuk "menidurkan" gejala yang muncul. Namun ini merupakan cara yang salah karena menyia-nyiakan waktu yang berharga sehingga bisa menyebabkan kecacatan yang lebih lanjut.

7. Menghentikan pengobatan ketika merasa lebih baik

Beberapa penderita stroke berpikir mereka dapat berhenti minum obat yang diresepkan begitu mereka merasa lebih baik. Padahal, stroke adalah penyakit yang sering dikatikan dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan masalah lain yang tidak bisa hilang dengan sendirinya.

8. Stroke bukan keturunan

Mitos ini juga sering berkembang di masyarakat. Padahal risiko seseorang terkena stroke akan lebih besar jika orangtua, kakek, nenek, maupun saudara kandung menderita stroke .

9. Pemulihan stroke berlangsung cepat

Pemulihan stroke bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun, bahkan hingga sisa akhir hidup seseorang meski perawatan awal yang diterima menghasilkan penyembuhan yang cepat.

Sangat penting bagi pasien stroke untuk mengontrol faktor risiko yang menyebabkan stroke dan faktor lain yang bisa membuatnya kambuh.

Baca juga: 5 Mitos Keliru Seputar Stroke

10. Mini-stroke tidak membutuhkan perawatan

Tubuh yang tidak pernah memperoleh asupan bergizi atau menjalani latiha fisik rutin rentan terkena mini-stroke atau transient ischemic attack (TIA). Sebelum terjadi serangan stroke, sebenarnya tubuh memberikan isyarat berupa mini stroke.

Kondisi ini adalah tanda bahaya dari stroke yang sebenarnya. TIA dapat berakibat pada danya gumpalan darah yang bersifat temporer dalam jangka waktu lama.

Mini-stroke atau TIA bisa membuat tubuh seseorang menerima gejala yang sama dengan para penderita stroke.

Secara umum mini stroke memiliki gejala hilangnya keseimbangan (seperti vertigo), tidak mampu mengenali bagian tubuh, penglihatan ganda, kelumpuhan di satu sisi tubuh yang sifatnya sementara, atau gangguan bicara.

Meski demikian, gejala ini cepat hilang. Meski begitu, hanya karena gejala stroke yang dialami cepat hilang, bukan berarti TIA bisa diabaikan. Bahkan satu dari tiga penderita mini-stroke berpotensi menderita stroke.

11. Stroke merupakan penyakit langka

Padahal, stroke adalah penyebab kematian nomor 3 di Amerika Serikat (AS) dan merenggut nyawa lebih dari 160.000 orang setiap tahun. Penyakit ini juga merupakan penyebab utama kecacatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com