Tetapi deskripsi tersebut lebih cocok dengan penyakit lain yang dikenal sebagai pendarahan subkaranoid atau pendarahan di antara otak dan jaringan tipis yang mengelilinginya.
Beberapa orang mengalami mati rasa atau lemas, berupaya untuk "menidurkan" gejala yang muncul. Namun ini merupakan cara yang salah karena menyia-nyiakan waktu yang berharga sehingga bisa menyebabkan kecacatan yang lebih lanjut.
Beberapa penderita stroke berpikir mereka dapat berhenti minum obat yang diresepkan begitu mereka merasa lebih baik. Padahal, stroke adalah penyakit yang sering dikatikan dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan masalah lain yang tidak bisa hilang dengan sendirinya.
Mitos ini juga sering berkembang di masyarakat. Padahal risiko seseorang terkena stroke akan lebih besar jika orangtua, kakek, nenek, maupun saudara kandung menderita stroke .
Pemulihan stroke bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun, bahkan hingga sisa akhir hidup seseorang meski perawatan awal yang diterima menghasilkan penyembuhan yang cepat.
Sangat penting bagi pasien stroke untuk mengontrol faktor risiko yang menyebabkan stroke dan faktor lain yang bisa membuatnya kambuh.
Baca juga: 5 Mitos Keliru Seputar Stroke
Tubuh yang tidak pernah memperoleh asupan bergizi atau menjalani latiha fisik rutin rentan terkena mini-stroke atau transient ischemic attack (TIA). Sebelum terjadi serangan stroke, sebenarnya tubuh memberikan isyarat berupa mini stroke.
Kondisi ini adalah tanda bahaya dari stroke yang sebenarnya. TIA dapat berakibat pada danya gumpalan darah yang bersifat temporer dalam jangka waktu lama.
Mini-stroke atau TIA bisa membuat tubuh seseorang menerima gejala yang sama dengan para penderita stroke.
Secara umum mini stroke memiliki gejala hilangnya keseimbangan (seperti vertigo), tidak mampu mengenali bagian tubuh, penglihatan ganda, kelumpuhan di satu sisi tubuh yang sifatnya sementara, atau gangguan bicara.
Meski demikian, gejala ini cepat hilang. Meski begitu, hanya karena gejala stroke yang dialami cepat hilang, bukan berarti TIA bisa diabaikan. Bahkan satu dari tiga penderita mini-stroke berpotensi menderita stroke.
Padahal, stroke adalah penyebab kematian nomor 3 di Amerika Serikat (AS) dan merenggut nyawa lebih dari 160.000 orang setiap tahun. Penyakit ini juga merupakan penyebab utama kecacatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.