Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Stroke Sedunia, 11 Mitos Seputar Stroke Ini Jangan Lagi Dipercaya

Kompas.com - 29/10/2019, 19:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber CBS News

Tetapi deskripsi tersebut lebih cocok dengan penyakit lain yang dikenal sebagai pendarahan subkaranoid atau pendarahan di antara otak dan jaringan tipis yang mengelilinginya.

6. "Menidurkan" gejala stroke

Beberapa orang mengalami mati rasa atau lemas, berupaya untuk "menidurkan" gejala yang muncul. Namun ini merupakan cara yang salah karena menyia-nyiakan waktu yang berharga sehingga bisa menyebabkan kecacatan yang lebih lanjut.

7. Menghentikan pengobatan ketika merasa lebih baik

Beberapa penderita stroke berpikir mereka dapat berhenti minum obat yang diresepkan begitu mereka merasa lebih baik. Padahal, stroke adalah penyakit yang sering dikatikan dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan masalah lain yang tidak bisa hilang dengan sendirinya.

8. Stroke bukan keturunan

Mitos ini juga sering berkembang di masyarakat. Padahal risiko seseorang terkena stroke akan lebih besar jika orangtua, kakek, nenek, maupun saudara kandung menderita stroke .

9. Pemulihan stroke berlangsung cepat

Pemulihan stroke bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun, bahkan hingga sisa akhir hidup seseorang meski perawatan awal yang diterima menghasilkan penyembuhan yang cepat.

Sangat penting bagi pasien stroke untuk mengontrol faktor risiko yang menyebabkan stroke dan faktor lain yang bisa membuatnya kambuh.

Baca juga: 5 Mitos Keliru Seputar Stroke

10. Mini-stroke tidak membutuhkan perawatan

Tubuh yang tidak pernah memperoleh asupan bergizi atau menjalani latiha fisik rutin rentan terkena mini-stroke atau transient ischemic attack (TIA). Sebelum terjadi serangan stroke, sebenarnya tubuh memberikan isyarat berupa mini stroke.

Kondisi ini adalah tanda bahaya dari stroke yang sebenarnya. TIA dapat berakibat pada danya gumpalan darah yang bersifat temporer dalam jangka waktu lama.

Mini-stroke atau TIA bisa membuat tubuh seseorang menerima gejala yang sama dengan para penderita stroke.

Secara umum mini stroke memiliki gejala hilangnya keseimbangan (seperti vertigo), tidak mampu mengenali bagian tubuh, penglihatan ganda, kelumpuhan di satu sisi tubuh yang sifatnya sementara, atau gangguan bicara.

Meski demikian, gejala ini cepat hilang. Meski begitu, hanya karena gejala stroke yang dialami cepat hilang, bukan berarti TIA bisa diabaikan. Bahkan satu dari tiga penderita mini-stroke berpotensi menderita stroke.

11. Stroke merupakan penyakit langka

Padahal, stroke adalah penyebab kematian nomor 3 di Amerika Serikat (AS) dan merenggut nyawa lebih dari 160.000 orang setiap tahun. Penyakit ini juga merupakan penyebab utama kecacatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com