KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau disebut sebagai hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering diwaspadai oleh banyak orang. Pasalnya, gangguan kesehatan ini sering diikuti oleh berbagai penyakit lainnya.
Hipertensi sendiri adalah kondisi umum di mana aliran darah pada arteri mengalami tekanan yang terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit jantung.
Tekanan jantung diukur dari jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan jumlah resistensi untuk darah mengalir ke arteri.
Semakin banyak darah dipompa oleh jantung dan semakin sempit arteri, semakin tinggi pula tekanan darah.
Baca juga: Pengobatan Darah Tinggi dan Diabetes Paling Banyak Serap Biaya
Kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki tanda atau gejala apa pun.
Sebagian kecil orang dengan tekanan darah tinggi dapat mengalami sakit kepala, napas pendek atau hidung berdarah.
Namun, tanda-tanda ini tidak spesifik dan biasanya tidak terjadi hingga tekanan darah tinggi telah mencapai tingkat yang mengancam nyawa atau sangat parah.
Melansir dari laman mayoclinic.org, ada dua jenis hipertensi atau tekanan darah tinggi sebagai berikut:
Hipertensi juga dapat terjadi karena banyaknya faktor risiko sebagai berikut:
Baca juga: 16 Makanan Penurun Darah Tinggi di Sekitar Kita
Untuk menurunkan risiko atau menyembuhkan hipertensi, hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah gaya hidup agar dapat mengontrol tekanan darah tinggi.
Beberapa perubahan gaya hidup tersebut dapat terdiri atas:
Namun, terkadang, perubahan gaya hidup belum cukup. Seringkali diperlukan obat-obat tertentu yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi hipertensi.
Biasanya pemberian obat ini bergantung pada ukuran tekanan darah dan masalah-masalah kesehatan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.