Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24 Oktober Diperingati sebagai Hari Dokter Nasional, Ini Sejarahnya...

Kompas.com - 24/10/2019, 18:03 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Dokter Nasional diperingati setiap 24 Oktober. Tahun 2019 ini, peringatan hari Dokter Nasional telah menginjak usia ke 69 tahun.

Peringatan hari Dokter Nasional sendiri tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Asal-usul Hari Dokter Nasional sendiri sebenarnya sudah ada jauh sebelum diresmikan.

Lalu bagaimana sejarah terbentuknya IDI?

Pada tahun 1911, sejarah perkumpulan dokter di nusantara mempunyai nama Vereniging van Indische.

Setelah 15 tahun kemudian, perkumpulan tersebut berubah nama menjadi Vereniging Van Indonesische Genesjkundigen (VIG).

Perubahan nama tersebut karena timbulnya rasa nasionalisme, di mana dokter pribumi dianggap sebagai dokter kelas dua, sehingga membuat kata "indische" menjadi "Indonesische" dalam VIG.

Dengan berubahnya nama tersebut, diharapkan profesi dokter dapat menimbulkan rasa kesatuan atau paling tidak meletakkan sendi-sendi persatuan.

Tahun 1940, VIG mengadakan kongres di Solo dan menugaskan Prof. Bahder Djohan untuk membina, dan memikirkan istilah baru dalam dunia kedokteran.

Saat itu telah berkumpul 3000 istilah baru dalam dunia kedokteran.

Baca juga: Mengenal Jenis dan Gangguan Kesehatan Mental

Cikal Bakal

Usaha VIG lainnya adalah peningkatan gaji dokter ‘Melayu’ agar mempunyai derajat yang sama dengan dokter Belanda.

Selain itu, pemberian kesempatan dan pendidikan bagi dokter 'Melayu' menjadi asisten dengan prioritas pertama.

Tahun 1943 tepat di masa pendudukan Jepang, VIG dibubarkan dan diganti menjadi Jawa izi Hooko-Kai yang menjadi cikal bakal lahirnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Pada tanggal 30 juli 1950, Persatuan Thabib Indonesia yang diketuai Dr. Abdoelrasjid dan Perkumpulan Dokter Indonesia menyelenggarakan rapat.

Atas usul Dr. Seno Sastromidjojo dibentuklah panitia penyelenggara Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI), yang diketuai Dr. Bahder Djohan.

Panitia ini bertugas menyelenggarakan ‘Muktamar Dokter Warga Negara Indonesia’.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendirikan suatu perkumpulan dokter warga negara Indonesia yang baru, dan merupakan wadah representasi dunia dokter Indonesia, baik dalam maupun keluar negeri.

Muktamar pertama Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) pun digelar pada 22-25 September 1950 di Deca Park yang kemudian menjadi gedung pertemuan Kotapraja Jakarta.

Sebanyak 181 dokter WNI (62 di antaranya datang dari luar Jakarta) menghadiri Muktamar tersebut.

Dalam muktamar IDI itu, Dr. Sarwono Prawirohardjo (sekarang Prof.) terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama.

Lalu pada 24 Oktober 1950 Dr. Soeharto yang menjadi panitia Dewan Pimpinan Pusat IDI waktu itu, bersama Dr. Sarwono Prawirohardjo, Dr. R. Pringgadi, Dr. Puw Eng Liang, Dr. Tan Eng Tie, dan Dr. Hadrianus Sinaga menghadap notaris R. Kadiman untuk memperoleh dasar hukum berdirinya perkumpulan dokter dengan nama 'Ikatan Dokter Indonesia'.

Tepat di tanggal tersebut, pembentukan IDI telah sah secara hukum.

Oleh karena itu, setiap tanggal 24 Oktober pun diperingati sebagai Hari Dokter Nasional atau hari ulang tahun IDI.

Baca juga: Kasus Dokter Soeko, Saat Dokter Jadi Korban Kerusuhan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com