Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Suhu Panas Ekstrem Lebih dari 40 Derajat, BMKG Sebut Hoaks

Kompas.com - 23/10/2019, 20:33 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa wilayah Indonesia akhir-akhir ini mengalami cuaca panas. Dalam kondisi ini, beredar pesan yang menganjurkan masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah selama tiga hari ke depan karena cuaca panas ekstrem yang melanda beberapa wilayah Indonesia.

Bahkan pesan tersebut juga menyebutkan bahwa dalam tiga hari ke depan beberapa kota di Indonesia akan mengalami cuaca panas ekstrem dengan suhu di atas 40 derajat celcius.
Berikut isi pesannya:

Baca juga: Suhu Panas Landa Indonesia, BMKG Prediksi Sampai 10 Hari Ke Depan

Dear all, mulai besok sampai 3 hari ke depan di harapkan kurangi aktivitas di luar rumah, karena cuaca panas eztreme melanda Indonesia untuk 3 hari ke depan. Banyak minum air mineral dan multivitamin ya Bro... Temperatur panas extreme yang terbaca oleh deteksi satelit hari ini, adalah didaerah :
Jakarta 38°C
Depok 38°C
Serang Banten 44°C
Bekasi 38°C
Tangerang 44°C
Jogjakarta 40°C
Malang 44°C
Solo 45°C
Madiun 39°C
Magelang 39°C
purworejo 40°C
Madura 42°C
Bali 45°C
Lombok 43°C
Riau 45°C
Batam 42°C
Makassar 43°C
Pare-pare dan bone 40°C
Papua Nugini, nyaris mendekati 50°C
Derah lain masih dalam pantauan mitigasi klimatologi NASA.
Jaga kesehatan, pola makan, dan banyak minum air ya, Kawan. Panas extreme pemicu dehidrasi, malaria, tifus, campak, dan pelemahan sel jaringan otak.

Tangkapan layar hoaks suhu ekstrem di IndonesiaTangkapan layar Tangkapan layar hoaks suhu ekstrem di Indonesia

Melalui akun Instagram resminya (@infobmkg), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah kabar tersebut.

Hal ini juga ditegaskan oleh Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Indra Gustari menyebutkan suhu udara di beberapa wilayah Indonesia akhir-akhir ini memang lebih panas, khususnya di sekitar dan selatan khatulistiwa.

Meski begitu, menurut Indra, untuk tahun ini, BMKG belum mencatat adanya kenaikan suhu hingga 40 derajat celcius.

"Kami belum mencatat suhu di atas 40 derajat celcius untuk wilayah Indonesia," ucap Indra menjawab Kompas.com, Rabu (23/10/2019).

Baca juga: Suhu Panas Disertai Angin Kencang Landa Indonesia, Ini Kata BMKG

Penyebab panas

Indra menuturkan, penyebab adanya suhu panas di wilayah Indonesia karena masih berlangsungnya musim kemarau.

"Penyebab pertama adalah masih kondisi kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya di sebagian wilayah Indonesia," kata Indra.

Kemudian penyebab kedua adalah adanya posisi semu matahari yang berada di atas wilayah Indonesia atau di sekitar ekuator yang menyebabkan intensitas penyinaran matahari menjadi lebih tinggi.

Pada Bulan Oktober, posisi semu matahari berada di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan seperti Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan daerah-daerah lainnya.

Hal ini kemudian menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi menjadi relatif lebih banyak, sehingga dapat meningkatkan suhu udara pada siang hari. Penyebab lainnya adalah atmosfer yang berada di wilayah selatan Indonesia relatif kering.

Suhu masih bisa bertambah

Kondisi suhu tinggi masih akan bertambah ke depannya. Bahkan BMKG dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, dalam waktu satu minggu ke depan masih ada potensi suhu terik di sekitar wilayah Indonesia.

"Khususnya sampai akhir Oktober ini dan daerah di bagian selatan Jawa dan Nusa Tenggara," ucap Indra.

Baca juga: Siap-siap, Suhu Panas di Indonesia Masih Berpotensi 1 Minggu ke Depan

Suhu terik ini masih akan terjadi karena posisi semu matahari yang masih akan berlanjut hingga ke selatan.

Selain itu, Deputi Bidang Meteorologi Mulyono R. Prabowo mengatakan kondisi atmosfer yang masih cukup kering membuat suhu panas berpotensi meningkat karena kurangnya pertumbuhan awan yang bisa menghalangi terik matahari.

Imbauan BKMG

Sehubungan dengan cuaca panas yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, BMKG mengimbau agar masyarakat yang terdampak untuk minum air putih yang cukup guna menghindari dehidrasi.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar mataheri jika beraktivitas di luar ruangan, serta mewaspadai adanya aktivitas yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan. 

 Tak hanya itu, BMKG juga mengimbau warga untuk mewaspadai adanya potensi angin kencang yang diperkirakan terjadi di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com