Mereka menjadi ketergantungan dengan internet dan menganggapnya lebih penting.
Pada dasarnya, perilaku adiktif memicu pelepasan dopamin untuk mempromosikan pengalaman menyenangkan.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak kegiatan yang diperlukan untuk mendorong respons menyenangkan yang sama hingga menciptakan ketergantungan.
Hal ini pula yang terjadi pada penderita kecanduan internet.
Kadar dopamin dan serotonin penderita kecanduan internet biasanya lebih sedikit dibandingkan yang lainnya.
Kekurangan bahan kimia inilah yang membuat seseorang terus terlibat dalam penggunaan internet untuk menerima respons menyenangkan yang sama.
Kecenderungan kecanduan internet juga terkait dengan kecemasan dan depresi.
Seringkali, jika sudah menderita kecemasan atau depresi, mereka akan mengalihkannya pada penggunaan internet untuk meringankan kecemasan atau depresi tersebut.
Tanda dan gejala gangguan kecanduan internet dapat muncul dalam manifestasi fisik dan emosional.
Beberapa gejala emosional gangguan kecanduan internet antara lain:
Sementara itu, gejala fisik gangguan kecanduan internet di antaranya:
Kecanduan internet bisa mendatangkan masalah pribadi, keluarga, akademik, keuangan, dan pekerjaan.
Mereka yang menderita kecanduan internet menghabiskan lebih banyak waktu sendirian daripada berinteraksi dengan orang-orang dalam kehidupan nyata.
Bahkan, penderita kecanduan internet bisa saja mengubah indetitas mereka dan berpura-pura menjadi ornag lain di dunia maya karena merasa rendah diri.
Hal seperti inilah yang bisa mengarah pada depresi dan kecemasan.