Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Luka Tusuk, Ini yang Harus Segera Kita Lakukan

Kompas.com - 11/10/2019, 05:21 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menko Polhukam Wiranto diserang orang tak dikenal setelah meresmikan universitas baru di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Akibat kejadian itu, Wiranto mengalami dua luka tusuk di bawah perut dan cukup dalam. Perawatan luka tusuk berbeda dari luka lainnya karena luka semacam ini bisa menimbulkan komplikasi serius.

Penelitian menunjukkan komplikasi akibat luka tusuk dapat dicegah jika pasien segera mencari perawatan profesional.

Luka tusuk bisa saja berkembang menjadi infeksi apabila ada kotoran yang masuk ke dalam luka.

Selain itu, apapun yang tersisa dalam luka meningkatkan peluang untuk mengembangkan masalah lain, baik dalam waktu dekat atau lambat.

Semakin dalam tusukan, semakin besar kemungkinan komplikasi. Jenis dan kebersihan objek yang menembus juga menentukan tingkat keparahan luka.

Benda yang lebih besar atau lebih panjang dapat menembus lebih dalam ke jaringan, yang mungkin menyebabkan lebih banyak kerusakan.

Semakin kotor benda yang menusuk, semakin banyak kotoran dan serpihan yang terseret ke dalam luka. Pada akhirnya, ini dapat meningkatkan kemungkinan infeksi.

Baca juga: Sebelum Ditusuk, Wiranto Disebut Pernah Menjadi Target Pembunuhan

Pengobatan

Luka tusuk harus dibersihkan dengan benar dan dipantau selama proses penyembuhan untuk menghindari komplikasi.

Oleh karena itu, kita harus segera meminta bantuan ahli untuk mendapatkan pembersihan menyeluruh dan tindak lanjut yang cermat.

Semakin cepat penanganan yang kita dapatkan, semakin kecil kemungkinan kita untuk mengalami komplikasi.

Biasanya, dokter bedah akan memastikan luka dibersihkan dengan benar dan tidak ada benda asing yang tersisa.

Lalu, dokter akan membius area luka, membersihkan bagian dalam dan luar luka dengan seksama, dan memantau perkembangan pasien.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan menyarankan rontgen untuk menentukan apakah ada sesuatu yang tersisa di luka atau apakah ada kerusakan tulang yang terjadi. Jika perlu, dokter akan meresepkan antibiotik.

Mencegah komplikasi

Infeksi adalah komplikasi umum dari luka tusukan yang dapat menyebabkan konsekuensi serius.

Terkadang infeksi kulit minor bisa berubah menjadi infeksi tulang atau sendi. Nah, agar kita tidak mengalaminya, kita harus mewaspadai tanda-tanda berikut:

  • Infeksi kulit ringan dapat berkembang dua sampai lima hari setelah cedera.
  • Tanda-tanda infeksi ringan yang muncul di sekitar luka termasuk rasa sakit, kemerahan dan kemungkinan drainase dan pembengkakan. Pasien juga bisa terserang demam.
  • Jika tanda-tanda ini tidak membaik, atau jika muncul kembali dalam 10 hingga 14 hari, infeksi serius pada sendi atau tulang mungkin telah berkembang.
  • Komplikasi lain yang mungkin timbul dari perawatan luka tusukan yang tidak memadai antara lain luka parut yang menyakitkan di area luka atau kista keras di mana benda asing tetap berada dalam luka.

Meskipun komplikasi luka tusukan bisa sangat serius, perawatan dini dan tepat dapat berperan penting dalam mencegahnya.

Agar tak terjadi hal-hal yang berbahaya, berikut yang harus kita lakukan saat mengalami luka tusuk:

  • Segera mencari perawatan.
  • Dapatkan suntikan tetanus jika diperlukan (biasanya setiap 10 tahun).
  • Ikuti instruksi dokter.
  • Jaga agar pakaian tetap kering.
  • Ukur suhu tubuh secara teratur.
  • Perhatikan tanda-tanda infeksi (nyeri, kemerahan, bengkak, demam). Hubungi dokter jika tanda-tanda ini muncul.

Baca juga: Diserang Orang Tak Dikenal, Wiranto Alami Dua Luka Tusuk di Bagian Perut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com