Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Twin to Twin Transfusion Syndrome, Deteksi, dan Penanganannya

Kompas.com - 08/10/2019, 14:16 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Janin kembar yang dikandung Irish Bella meninggal dunia. Menurut dokter, bayi Irish meninggal karena mengalami kondisi Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS).

Pada kasus Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS), pembuluh darah dua janin kembar itu berhubungan.

Salah satu janin 'memberi' darah kepada janin lainnya.

Mengutip penjelasan laman resmi National Organization for Rare Disorders (NORD), Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS) adalah kelainan yang terkadang terjadi pada wanita hamil yang memiliki kandungan kembar identik (monozigotic).

Berdasarkan Journal BMC Pediatrics, TTTS merupakan komplikasi serius dengan persentase sebesar 10-15 persen dari kehamilan kembar atau triplet di mana janin-janin tersebut berbagi satu plasenta.

Belum diketahui pasti penyebab TTTS .

Namun, ketidaknormalan terjadi selama pembelahan sel telur setelah fertilisasi yang mengakibatkan ketidaknormalan plasenta.

Baca juga: Mirror Syndrome, Bagaimana Gejala dan Penanganannya?

Kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya TTTS.

TTTS tergolong sindrom langka, terjadi ketika pembuluh darah dari bayi yang berbagi plasenta terhubung.

Kondisi ini menyebabkan satu bayi (sebagai resipien) menerima lebih banyak aliran darah, sedangkan bayi lainnya (sebagai pendonor) menerima aliran darah yang sangat sedikit.

Kondisi ini juga disebut sebagai sindrom kronis transfusi inter-twin.

Melansir laman resmi American Pregnancy Association, TTTS adalah sebuah penyakit random yang tidak dapat dicegah denagn hal tertentu.

Selain itu, TTTS dialami bukan karena faktor hereditas.

Deteksi

TTTS dapat dideteksi selama kehamilan usia pertengahan (trimester kedua) melalui USG.

Seseorang mungkin mengalami TTTS jika melihat ciri- ciri sebagai berikut saat USG:

  • Perbedaan ukuran yang kentara pada janin dengan jenis kelamin sama
  • Perbedaan ukuran antara dua kantung ketuban
  • Perbedaan ukuran tali pusar
  • Plasenta tunggal
  • Bukti cairan menumpuk dalam kulit janin
  • Penemuan gagal jantung kongestif pada bayi kembar resipien
  • Polihydramnios (kelebihan cairan amniotik) pada bayi kembar resipien
  • Oligohydramnios (penurunan atau sangat sedikitnya cairan amniotik) pada bayi kembar pendonor

Baca juga: Tergolong Sindrom Langka, Apa Itu Mirror Syndrome?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Tren
Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Tren
Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Tren
Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Tren
Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Tren
Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Tren
Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Tren
Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Tren
PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

Tren
4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

Tren
Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Tren
Istilah 'Khodam' Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Istilah "Khodam" Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Tren
5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

Tren
28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com