Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Yun Hap, Mahasiswa UI Korban Tragedi Semanggi II

Kompas.com - 24/09/2019, 11:21 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Penulis

Menurut dia, kepastian lokasi keberadaan Yun Hap penting untuk memperkirakan asal tembakan.

UI berduka

"Ini biadab. Saya harus perkarakan ini," ujar mantan Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) Mayjen TNI (Purn) Hariadi Dharmawan, setelah melihat jenazah Yunhap di kamar mayat RSCM, menjelang Sabtu (25/9/1999) dini hari.

Kematian Yun Hap menjadi duka mendalam bagi civitas akademika UI.

Diberitakan Harian Kompas, 27 September 1999, duka itu terasa saat pemakaman Yun Hap di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondokrangon, Jakarta Timur, pada Minggu (26/9/2019).

Sekitar 1.000 civitas akademika UI dan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi lain mengantarkan Yun Hap ke peristirahatan terakhirnya.

Sebagai tanda duka, Rektor UI saat itu, A Boedisantoso menginstruksikan para dekan dan direktur program pascasarjana UI Salemba dan Depok untuk memasang bendera Merah Putih setengah tiang selama tiga hari.

Duka itu tak hanya dirasakan UI.

Di sejumlah tempat di Jakarta, siaran langsung pemakaman Yun Hap disaksikan warga.

Laporan pandangan mata reporter televisi diiringi lagu Gugur Bunga yang berulang kali diputar semakin membuat duka kian terasa.

Hingga Minggu petang, beberapa warga masih berdatangan ke kawasan Jalan Garnison. Karangan bunga tanda duka juga masih terpasang saat itu.

Kebanggaan keluarga

Yun Hap adalah kebanggaan keluarganya.

Ayahnya, Yap Pit Sing, tak bisa menahan tangis mengenang sosok Yun Hap.

Ia mengenang pernyataan putranya yang bertekad berjuang untuk kepentingan rakyat.

"DIA bilang: saya sekolah di UI, rakyat yang membiayai, yang mensubsidi. Maka saya harus berjuang untuk rakyat," kata Yap, dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 26 September 1999.

Keluarga Yap Yun Hap, korban tragedi Semanggi II, hadir dalam peringatan delapan tahun tragedi itu di sekitar Universitas Atma Jaya Jakarta, Sabtu (22/9). Dalam peringatan itu, keluarga korban antara lain meminta DPR dan pemerintah berhenti memolitisasi pelanggaran HAM di Tanah Air.KOMPAS/PRIYOMBODO Keluarga Yap Yun Hap, korban tragedi Semanggi II, hadir dalam peringatan delapan tahun tragedi itu di sekitar Universitas Atma Jaya Jakarta, Sabtu (22/9). Dalam peringatan itu, keluarga korban antara lain meminta DPR dan pemerintah berhenti memolitisasi pelanggaran HAM di Tanah Air.
Yap kemudian mengisahkan, pada Kamis (23/9/1999) malam, Yun Hap sempat menelepon ke rumah mereka di kawasan Tanjung Duren Timur, Jakarta Barat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com