Mereka berasal dari berbagai wilayah Jakarta da sekitarnya, seperti Penjaringan, Tanjungpriok, Mangga Besar, Senen, Tanahabang dan Jatinegara. Bahkan banyak dari mereka yang berasal Bekasi, Bogor, Tangerang, dan Banten
Sebagian besar peserta datang menggunakan kereta api dan berhenti di Stasiun Gambir.
Mereka datang dengan membawa poster-poster dan bendera merah putih.
Tentara Jepang pun melakukan penjagaan ketat dengan senjata lengkap.
Suasana yang tegang dan mencekam itu tak mampu membuat rakyat gentar.
Mereka menunjukkan satu semangat yang sama kepada dunia, yaitu Bangsa Indonesia sudah merdeka dan berdaulat!
Di hari yang sama, Presiden Republik Indonesia Soekarno mengadakan sidang kabinet pertama dengan sejumlah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Harian Kompas, 18 September 1976, menyebutkan, sidang tersebut berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB tanpa jedah.
Baca juga: Museum Joang 45: Dari Hotel Mewah Zaman Belanda hingga Rencana Menculik Bung Karno
Selama tujuh jam berlangsung, sidang dipenuhi dengan ketegangan dan perbedaan pendapat.
Perbedaan pendapat tersebut berkisar pada setuju atau tidaknya pemerintah untuk mengadakan rapat raksasa di Ikada yang diinisiasi oleh para pemuda.
Dengan berbagai pertimbangan, Bung Karno pun memutuskan untuk menghadiri rapat raksasa itu.
"Saudara-saudara menteri, dengarkan keputusan saya. Saya akan pergi ke Lapangan Ikada untuk menenteramkan rakyat yang sudah berjam-jam menunggu. Saya tidak akan memaksa
Saudara-saudara untuk ikut saya. Siapa yang tidak mau, tinggal di rumah boleh, terserah kepada Saudara masing-masing," kata Bung Karno, dikutip dari Harian Kompas, 20 September 1996.
Setelah Bung Karno mengambil keputusan, sidang kabinet berakhir pada pukul 15.00 WIB.
Meski telah menunggu sejak pagi, rakyat Jakarta dan sekitarnya masih berkumpul di Lapangan Ikada.