Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saldo Nasabah BRI Raib, Apa Itu Skimming dan Bagaimana Cara Menghindarinya?

Kompas.com - 14/09/2019, 09:12 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengeluhkan saldo tabungannya yang raib hingga Rp 14 juta. Hal itu diduga karena modus pembobolan data (skimming).

Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (13/9/2019), kasus hilangnya saldo nasabah BRI, Pratama Guitarra ini bermula saat yang bersangkutan berniat mengambil uang ke mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pada Minggu (8/9/2019).

Saat hendak menarik uang tunai, dia mendapati kartunya ditolak mesin ATM. Setelah itu yang bersangkutan ke BRI Depok untuk mengurus kartunya tersebut.

Namun setelah pengurusan kartu ATM tersebut, Pratama terkejut lantaran saldo tabungannya berkurang banyak. Untuk memastikannya, Pratama lalu meminta pihak BRI untuk mencetak mutasi pengeluaran uang. Lalu diketahui adanya penarikan uang sejumlah Rp 10 juta pada Selasa (11/9/2019) yang tidak dilakukan oleh dirinya.

"Di tanggal itu ada penarikan Rp 10 juta melalui ATM Bank lain. Kemudian di tanggal 11 September ada penarikan lagi menggunakan ATM BRi sejumlah Rp 4 juta," katanya.

Skimming

Lantas, apa itu skimming?

Diberitakan Kompas.com (31/10/2016), skimming merupakan suatu tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal.

Adapun modus yang digunakan oleh pelaku kejahatan perbankan dengan teknik skimming tersebut antara lain memasang WiFi pocket router disertai kamera yang telah dimodifikasi menyerupai penutup PIN pada mesin-mesin ATM guna mencuri PIN nasabah.

Melalui alat tersebut, para pelaku menduplikasi data magnetic stripe pada kartu ATM lalu mengkloningnya ke dalam kartu ATM kosong.

Baca juga: Saldo Nasabah Raib Diduga Kena Skimming, Ini Kata BRI

Cara terhindar dari skimming ATM

Diberitakan Kompas.com (22/3/2019), seorang ahli digital forensik Ruby Alamsyah mengatakan, ada tiga cara agar kasus skimming tidak mengenai masyarakat.

1. Disarankan transaksi ATM di kantor bank

Menurut Ruby, ATM yang berada di kantor bank dipastikan lebih aman dikarenakan tempatnya yang selalu dijaga petugas keamanan dan ramai dikunjungi.

"Kalau mau lebih aman, memastikan kita mengakses ATM itu di mesin ATM yang tanpa alat skimming. Itu mengakses ATM di mesin ATM yang ada di kantor bank," kata Ruby saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/3/2019).

2. Ganti PIN secara berkala

Selanjutnya adalah pemilik kartu ATM harus selalu rajin untuk mengganti nomor pin ATM milik mereka.

"Rutin berkala kita ganti PIN, gunakan PIN yang aman dan mudah diingat. Tetapi juga rutin melakukan penggantian nomor PINnya," ujar Ruby.

3. Perhatikan mesin ATM

Cara berikutnya, menurut Ruby, yakni pelajari indikasi mesin ATM yang telah terpasang alat skimming.

Masyarakat dapat mempelajari indikasi-indikasi tersebut dari media sosial maupun dari beberapa website yang terdapat di internet.

"Kebanyakan pelaku itu memasang alat skimming pakai double tape sehingga biasanya kurang rapi gitu yah. Nah kita perhatikan lah apakah ada alat-alat tambahan yang mencurigakan di mesin ATM," ujar Ruby.

Bila Anda menemukan alat-alat maupun hal mencurigakan lainnya, lebih baik batalkan saja transaksi di mesin ATM tersebut dan ganti ke ATM yang dirasa lebih aman.

Baca juga: Waspada, Kejahatan Siber Masih Ancam Nasabah Bank

(Sumber: Kompas.com/Sakina Rakhma Diah Setiawan, Dean Pahrevi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com