Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain BJ Habibie, Ini 3 Presiden Lulusan Teknik

Kompas.com - 13/09/2019, 05:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar meninggalnya Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie menyisakan duka dan kesedihan bagi rakyat Indonesia.

BJ Habibie menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (11/9/2019) di RSPAD Gatot Soebroto.

Nama Habibie sendiri dikenang sebagai presiden dengan masa jabatan terpendek di Indonesia. Itu karena pada mulanya Habibie tak pernah memiliki niat untuk menjadi presiden.

Ia pun mengaku menjadi presiden secara tidak sengaja karena tiba-tiba ia ditunjuk menggantikan Presiden Soeharto.

Latar belakang pendidikannya sebagai sarjana teknik banyak diragukan kala ia menjabat presiden.

Baca juga: Berkat Habibie, Universitas Bung Karno Bisa Berdiri Hingga Sekarang

Lulusan teknik Jerman itu pun menjawab keraguan banyak orang dengan mengatasi krisis yang terjadi di Indonesia saat itu.

Dalam sejarahnya, tak banyak presiden dari berbagai negara yang memiliki latar belakang pendidikan teknik. Penelusuran Kompas.com menemukan setidaknya ada 3 pemimpin negara yang memilik latar pendidikan teknik.

1. Soekarno

Soekarno dan Muhammad HattaANTARA Soekarno dan Muhammad Hatta

Ir Soekarno merupakan presiden pertama RI yang menjabat pada periode 1945-1967.

Selain dikenal sebagai presiden pertama, Soekarno juga dikenal sebagai seorang arsitek.

Tamat dari Hogere Burger School (HBS) di Surabaya, Soekarno melanjutkan pendidikannya ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di tahun 1921.

Di kampus itu, Soekarno mengambil jurusan teknik sipil dan lulus pada tahun 1926

Bersama dengan kawannya, Ir Anwari, Bung Karno mendirikan biro insinyur dan banyak merancang bangunan.

Beberapa bangunan penting di Indonesia tak lepas dari ide Bung Karno, di antaranya adalah Monumen Nasional (Monas), Masjid Istiqlal, Istana Tampaksiring, Hotel Indonesia, dan lain sebagainya.

Jasa terbesarnya adalah membawa Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang.

Baca juga: Habibie Berpulang, Kenapa Kita Ikut Berduka?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com