Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Baby Blues, Gangguan Jiwa yang Kerap Dialami Pasca-kelahiran

Kompas.com - 05/09/2019, 17:50 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kejadian yang menimpa seorang ibu, FM, yang tega membunuh anaknya berusia 3 bulan sempat ramai di media sosial.

Diketahui, FM mengalami bisikan misterius yang membujuk dirinya untuk mengakhiri buah hatinya sendiri dengan iming-iming anaknya akan masuk surga.

Ia juga sempat mendengar bisikan yang mengatakan dirinya belum siap memiliki anak.

Adapun kecemasan dan kekhawatiran yang dialami FM termasuk dalam kondisi Baby Blues, yakni perubahan psikologis secara mendadak yang dirasakan seorang ibu setelah proses melahirkan.

Namun, tidak semua ibu pascaproses melahirkan akan mengalami Baby Blues.

Lalu, apa saja ciri, penyebab, dan gejala Baby Blues?

Gejala

Dokter spesialis Obstetri & Ginekologi dr Ekarini menyampaikan bahwa ada dua gejala yang muncul pada ibu yang mengalami baby blues, yakni bayi yang tidak dikehendaki dan kondisi ibu yang belum siap mental untuk memiliki bayi.

Eka menjelaskan kondisi tersebut bisa juga dirasakan dari faktor internal, seperti ketika ibu harus melawan kesakitan saat melahirkan dan perubahan bentuk tubuh.

Sementara untuk faktor eksternal, ibu juga bisa terdampak Baby Blues saat menerima banyak tekanan dari lingkungan, maupun dari keluarga.

Bayang-bayang mengenai sejumlah pekerjaan rumah yang menggunung dan harus diselesaikan disertai kewajibannya mengasuh anak terus ada di pikiran ibu yang mengalami Baby Blues.

Apalagi jika suami sambil bekerja dan tidak bisa menemani istri seharian.

Ia akan merasa sendu, bahagia, sedih, tiba-tiba menangis, cemas, gelisah, kesepian, dan lainnya.

Baca juga: Waspada Baby Blues Mengintai Ibu Hamil, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Penyebab

Pada tubuh ibu yang tengah mengandung, hormon di dalam tubuh mengalami peningkatan agar ibu siap menerima bayi.

Eka menjelaskan, karena pada waktu hamil perut wanita makin membesar, ada hormon progesteron yang membuat rahim kian membesar dan tidak menyebabkan kontraksi.

Selain itu, rasa nyeri yang dialami wanita hamil juga menimbulkan keluhan seperti nyeri haid, dan mempengaruhi munculnya Baby Blues.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com