Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakuan Pejabat yang Menjadi Sorotan, dari Minta Jatah "Kursi" hingga Telanjang Dada

Kompas.com - 23/08/2019, 11:07 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Gaya Berpakaian Pasha "Ungu"

Tak hanya sekali, lagi-lagi kelakuan Pasha "Ungu" menjadi sorotan publik.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (15/4/2016), kali ini Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bersama jajaran stafnya tertawa melihat gaya berpakaian Wakil Wali Kota Palu tersebut.

Foto yang memperlihatkan gaya berbusana Pasha sudah tersebar dan ramai dibicarakan di media sosial.

Pada mulanya, wartawan menanyakan kepada Mendagri soal gaya berpakaian Pasha tersebut. Saat itu Mendagri belum mengetahui seperti apa gaya berpakaian Pasha.

Wartawan akhirnya menunjukkan foto tersebut. Di dalam foto tersebut, Pasha menggunakan pin praja wibawa (Satpol PP), wing marinir, lencana pelopor lantas, tongkat komando, serta setelan jas yang dipadupadankan dengan celana jeans dan ikat pinggang ala rocker.

Mendagri pun langsung tertwa setelah melihat foto tersebut.

"Ha-ha-ha... saya akan cek dulu ya. Saya akan cek ke Gubernur," kata Tjahjo.

Menurut Mendagri, seragam wakil wali kota harusnya menggunakan seragam dengan tanda korpri dan nama serta tanda jasa bila memang ada.

Baca juga: Wakil Wali Kota Palu Pasha Ungu Temui Mendagri, Bahas Masalah Internal

Foto Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, bertelanjang dada tiba-tiba laris manis dipajang di foto profil warga Kota Bandung. Aksi telanjang tersebut dilakukan saat mendukung Persib Bandung berlaga di semifinal Indonesia Super League di Stadion Jakabaring, Palembang, Selasa (4/11/2014).
ISTIMEWA Foto Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, bertelanjang dada tiba-tiba laris manis dipajang di foto profil warga Kota Bandung. Aksi telanjang tersebut dilakukan saat mendukung Persib Bandung berlaga di semifinal Indonesia Super League di Stadion Jakabaring, Palembang, Selasa (4/11/2014).

Ridwan Kamil Telanjang Dada

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (5/11/2014), Wali Kota Bandung saat itu, Ridwan Kamil, ikut bertelanjang dada bersama ribuan Bobotoh dan Viking Persib Fans Klub, suporter Persib Bandung.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu terjadi saat mendukung tim sepak bola kesayangannya, Persib Bandung, pada laga semifinal Indonesia Super League (ISL) melawan Arema Cronus di Stadion Jakabaring, Palembang, Selasa (4/10/2014).

Aksi dari Emil tersebut sontak menjadi bahan perbincangan di masyarakat maupun di media sosial.

Emil pun menjelaskan alasannya mengapa dirinya mengikuti aksi telanjang dada (buligir) massal.

"Kami mengirim belasan bus ke sana. jumlah bobotoh lebih dari 2.000 orang. Awalnya ditolak masuk karena rata-rata pakai atribut Persib, dan itu tidak boleh karena sedang kena sanksi. Pilihannya, pakai baju yang tidak beratribut Persib atau buligir," ujar Emil saat ditemui seusai peresmian Gedung Elisabeth RS Santo Boromeus Bandung, Rabu (5/11/2014)

Agar tidak menimbulkan kekrisuhan di sana, Emil langsung meminta kepada para bobotoh yang akan masuk ke dalam stadion untuk kompak tidak menggunakan baju.

"Karena memang rata-rata tidak bawa baju (ganti). Saat situasi memanas karena tidak boleh masuk, saya bilang, 'Sudah, buka baju saja, saya juga nemenin'," ungkapnya.

Emil mengakui bahwa hal tersebut terpaksa dilakukan dan bukan bentuk gagah-gagahan belaka.

"Bukan gaya-gayaan, tetapi keterpaksaan. Akhirnya, itu (telanjang) malah jadi mempersatukan. Enggak ada yang nyuruh juga," kata Emil.

Baca juga: Muncul Wacana Bekasi Gabung Jakarta dan Bogor Raya, Ini Kata Ridwan Kamil

(Sumber: Kompas.com/Putra Prima Perdana, Erna Dwi Lidiawati, Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com