Sosok Melitha dan Melisha Sidabutar, Penyanyi Kembar yang Tanggal Lahir-Meninggal Sama

Hal itu karena saudara kembar Melitha dan Melisha Sidabutar diketahui lahir dan meninggal pada tanggal yang sama. Meskipun memiliki bulan dan tahun berbeda, mereka lahir dan meninggal pada tanggl 8.

Melitha dan Melisha lahir pada 8 Desember 2001. Kemudian, Melisha meninggal pada 8 Desember 2020 karena pembengkakan katup jantung pada usia 19 tahun.

Sementara Melitha Sidabutar meninggal pada 8 April 2024 pada usia 23 tahun akibat gagal jantung. Jenazah Melisha kini disemayamkan di Rumah Duka Carolus.

Melitha dan Melisha dikenal sebagai kontestan Indonesian Idol Special Season musim 11 pada 2020. Saat itu, hanya Melisha yang mendapat golden ticket dari juri untuk lanjut ke babak selanjutnya sementara Melitha tidak lolos.

Lalu, seperti apa sosok Melisha Sidabutar dan Melitha Sidabutar?

Melisha Sidabutar lahir pada 8 Desember 2001 bersama kembarannya Melitha Sidabutar. Keduanya lahir hanya berselang dua menit.

Bersama Melitha, Melisha mengikuti audisi Indonesia Idol pada 2011. Dia lalu lolos babak audisi sementara Melitha tidak.

Melisha kemudian menjadi salah satu kontestan Indonesia Idol Special Edition yang masuk dalam Top 35.

Namun, Melisha gagal lolos saat tampil dalam eliminasi ketiga kompetisi tersebut saat membawakan lagu bertajuk Sing For Your Life.

Melisha meudian meninggal dunia pada 8 Desember 2020. Dia dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Padurenan, kawasan Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (10/12/2020).

Mounstar Sidabutar, ayah Melisha mengungkap putrinya meninggal bukan akibat pembengkakan jantung. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Melisha meningggal saat mengalami pemekaran di katup jantungnya.

"Jadi begini, dia (Melisha) sebetulnya tidak (punya) penyakit jantung. Menurut dokter, dikatupnya itu ada pemekaran sedikit. Karena di rumah sakit tersebut tidak ada dokter jantung, kita bawa dulu ke rumah," kata Mounstar, diberitakan Kompas.com (11/12/2020).

Sebelum meninggal, sang ayah menyadari putrinya tampak sangat lemah. Usai pemeriksaan, diketahui ada katup jantungnya yang bengkak.

Keluarga Melisha lantas berniat membawanya ke rumah sakit rujukan. Sayang sebelum berangkat, dia meninggal.

Ayah Melisha menyampaikan, Melisha sebenarnya ingin merayakan hari ulang tahun yang ke-20 pada 8 Januari 2021. Namun, perayaan itu dibatalkan dan diganti makan bersama keluarga besarnya.

Setelah Melisha meninggal, penyanyi Judika mempersembahkan lagu daerah berjudul "Anakku Na Burju" kepada Melisha dalam salah satu panggung Indonesia Idol pada Senin (14/12/2020) malam.

Sama seperti Melisha, Melitha Sidabutar juga lahir pada 8 Januari 2001. Dia meninggal pada usia 23 tahun pada 8 April 2024.

Seperti Melisha, Melitha juga seorang penyanyi. Meski tidak lolos audisi Indonesia Idol, Melitha lolos audisi Indonesia Idol Junior. Sementara Melisha tidak lolos saat audisi tersebut.

Sebelum terkenal sebagai penyanyi, Melitha mengaku dulu dia bermimpi menjadi dokter dan menikah pada usia muda.

"Yang aku rencanakan dalam hidup, aku pengin kuliah di bidang kedokteran, di bidang kesehatan, aku pengin jadi petugas kesehatan. Dan aku nikah di umur yang muda, lalu aku happily ever after, enggak pengin jadi sorotan, enggak suka sorotan," ucap dia, dikutip dari Kompas.com (8/4/2024).

Meski begitu, Melitha akhirnya menerima dirinya sebagai penyanyi religi. Dia bahkan merasa bangga karena bernyanyi merupakan caranya berkomunikasi dengan Tuhan.

Sayangnya, Melitha akhirnya meninggal pada 8 April 2024 pagi akibat gagal jantung saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Kakak Melitha, Ronald Sidabutar mengatakan adiknya akan dimakamkan pada Kamis (11/4/2024). Dia menyebut, ada rencana Melitha dimakamkan berdampingan dengan Melisha.

“Yang jelas saya sangat mencintai adik saya. Kita semua sangat kehilangan. Benar-benar sedih. Saya sendiri kalau ditanya, saya bingung mau jawab apa,” ucap Ronald, dilansir dari Kompas.com (8/4/2024).

Sebelum meninggal, Melitha pernah menyebut Melisha sebagai role model yang dia contoh karena penyayang dan mengajarkan banyak hal.

(Sumber: Kompas.com/Revi C. Rantung, Rintan Puspita Sari, Cynthia Lova | Editor: Dian Maharani, Tri Susanto Setiawan)