Potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, dan angin kencang itu akan terjadi pada Selasa (26/3/2024) dan Rabu (27/3/2024).
BMKG menjelaskan, cuaca ekstrem itu dikarenakan adanya sirkulasi siklonik yang terpantau di daratan Australia bagian utara sehingga membentuk daerah konvergensi memanjang dari Samudera Hindia selatan NTT hingga Australia bagian utara.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Aceh hingga perairan barat Aceh, dari Jambi hingga Sumatera Barat, dari Sumatera Selatan hingga perairan barat Bengkulu, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat, dan dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat.
Daerah konvergensi tersebut juga memanjang dari Kalimantan Selatan hingga Laut Jawa, dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Selatan, di Maluku Utara, di Laut Seram, di NTB, di Laut Sawu, dan dari Papua hingga Papua Barat.
Selain itu, juga ada daerah pertemuan angin (konfluensi) yang terpantau dari Laut Flores hingga Laut Sawu.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut,” bunyi keterangan BMKG.
“Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai lebih dari 25 knot, terpantau berada di Samudera Pasifik timur Filipina, Filipina bagian barat, dan Laut Cina Selatan, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya,” lanjutnya.
Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang
Berikut prakiraan BMKG mengenai wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang pada 26-27 Maret 2024:
Selasa, 26 Maret 2024
Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang:
Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang:
Rabu, 27 Maret 2024
Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang:
Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang:
https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/26/060000765/prakiraan-bmkg--wilayah-yang-berpotensi-hujan-lebat-petir-angin-kencang