Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siklon Tropis Megan Sebabkan Hujan dan Angin Kencang di Indonesia, Sampai Kapan?

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan Siklon Tropis Megan sejak Sabtu (16/3/2024).

Siklon Tropis Megan adalah Siklon fenomena yang berasal dari Bibit Siklon Tropis 945. Siklon ini diberi nama Megan oleh Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Darwin, Australia karena masuk ke wilayahnya.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, Siklon Tropis Megan terpantau di Teluk Carpentaria, Australia atau di sekitar 880 km sebelah selatan barat daya Merauke.

Fenomena ini berdampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia, seperti hujan dengan intensitas sedang, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Lantas, sampai kapan dampak Siklon Tropis Megan dirasakan di Indonesia?

Penjelasan BMKG

Siklon Tropis Megan diprediksi masih akan terjadi selama 24 jam ke depan, yakni hingga Selasa (19/3/2024).

"Diperkirakan kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Megan akan menurun dalam 24 jam ke depan ke kategori 1," kata Guswanto, saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Hasil analisis BMKG menunjukkan, Siklon Tropis Megan bergerak dari selatan-barat daya dengan kecepatan 3 knots atau sekitar 5 kilometer per jam menjauhi Indonesia pada Senin (18/3/2024).

Lalu, pada Selasa (19/3/2024) pukul 7.00 WIB, Siklon Tropis Megan diperkirakan berada di daratan Australia bagian Utara atau sekitar 1.040 kilometer sebelah selatan barat daya Merauke.

Siklon Tropis Megan kemudian akan bergerak dari selatan ke barat daya dengan kecepatan 3 knots menjauhi wilayah Indonesia.

Menurutnya, fenomena siklon tropis di Indonesia merupakan hal yang wajar terjadi.

"Musim pertumbuhan siklon tropis di Belahan Bumi Selatan (BBS) termasuk di sekitar wilayah Indonesia selatan ekuator adalah pada periode bulan November hingga April," kata dia.

Guswanto menjelaskan, area potensi pertumbuhan siklon tropis di selatan ekuator dekat wilayah Indonesia umumnya terjadi di Samudera Hindia barat daya Lampung hingga selatan Nusa Tenggara Timur dan perairan utara Australia.

Sementara, di belahan Bumi Utara akan muncul pada bulan April hingga Oktober.

Dampak Siklon Tropis Megan

Siklon Tropis Megan berdampak secara tidak langsung terhadap potensi hujan dan angin kencang di Indonesia. Berikut rinciannya:

Hujan intensitas sedang:

  • Papua

Angin kencang lebih dari 25 knots:

  • Maluku
  • Papua

Gelombang setinggi 1,25-2,5 meter (Moderate Sea):

  • Laut Banda
  • Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar
  • Perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru
  • Perairan Amamapare-Agats
  • Perairan Yos Sudarso
  • Laut Arafuru bagian Barat dan Tengah

Gelombang setinggi 2,5-4,0 meter:

  • Laut Arafuru bagian timur.

BMKG akan tetap melakukan update untuk memantau Siklon Tropis Megan hingga fenomena tersebut hilang.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/18/190000865/siklon-tropis-megan-sebabkan-hujan-dan-angin-kencang-di-indonesia-sampai

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke