Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Radikal Bebas? Berikut Pengertian, Sumber, dan Dampaknya pada Tubuh

KOMPAS.com - Radikal bebas dikaitkan dengan penuaan dan sejumlah penyakit karena dapat menyebabkan stres oksidatif, kondisi yang dapat merusak sel-sel tubuh.

Radikal bebas dapat berasal dari proses metabolisme normal dalam tubuh, dari paparan zat karsinogen, atau zat berbahaya lainnya di lingkungan.

Produksi radikal bebas di dalam tubuh adalah salah satu alasan mengapa risiko penyakit meningkat seiring bertambahnya usia meskipun seseorang tidak terpapar zat beracun.

Seiring bertambahnya usia, tubuh akan kehilangan kemampuannya untuk melawan efek radikal bebas.

Apa itu radikal bebas?

Radikal bebas dapat didefinisikan sebagai spesies molekul apa pun yang mampu hidup mandiri dan mengandung elektron tidak berpasangan dalam orbital atom.

Kehadiran elektron yang tidak berpasangan menghasilkan sifat-sifat umum tertentu yang dimiliki oleh sebagian besar radikal bebas.

Menurut National Cancer Institute, radikal bebas adalah suatu jenis molekul tidak stabil yang terbentuk selama metabolisme sel normal (perubahan kimia yang terjadi di dalam sel).

Radikal bebas dapat menumpuk di dalam sel dan menyebabkan kerusakan pada molekul lain, seperti DNA, lipid, dan protein.

Sebagaimana diketahui, Atom dikelilingi oleh elektron yang mengorbit atom dalam lapisan yang disebut kulit.

Jika suatu atom mempunyai kulit terluar yang tidak penuh, ia mungkin berikatan dengan atom lain untuk melengkapi kulit terluarnya. Jenis atom ini dikenal sebagai radikal bebas.

Ketika molekul oksigen terpecah menjadi atom tunggal yang memiliki elektron tidak berpasangan, mereka menjadi radikal bebas tidak stabil yang mencari atom atau molekul lain untuk berikatan.

Jika hal ini terus terjadi, maka dimulailah proses yang disebut stres oksidatif. Ini dapat merusak sel-sel tubuh sehingga menyebabkan berbagai penyakit.

Sumber radikal bebas

Radikal bebas berasal dari proses metabolisme esensial normal dalam tubuh manusia atau dari sumber eksternal.

Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah studi bertajuk “Free radicals, antioxidants and functional foods: Impact on human health” yang terbit di jurnal PubMed Central.

Berikut adalah beberapa sumber radikal bebas yang dihasilkan secara internal oleh tubuh, antara lain:

Sedangkan sumber radikal bebas yang dihasilkan secara eksternal adalah:

Radikal bebas menyerang makromolekul penting yang menyebabkan kerusakan sel dan gangguan homeostatis.

Sasaran radikal bebas mencakup semua jenis molekul dalam tubuh. Diantaranya, lipid, asam nukleat, dan protein menjadi target utama.

Dikutip dari Medical News Today, menurut teori penuaan radikal bebas, yang pertama kali dikemukakan pada 1956, radikal bebas merusak sel seiring berjalannya waktu.

Seiring bertambahnya usia, tubuh kehilangan kemampuannya untuk melawan efek radikal bebas.

Hasilnya adalah lebih banyak radikal bebas, lebih banyak stres oksidatif, dan lebih banyak kerusakan sel, yang mengarah pada proses degeneratif, serta penuaan “normal”.

Berbagai penelitian dan teori telah menghubungkan stres oksidatif akibat radikal bebas dengan beberapa kondisi berikut:

Teori penuaan akibat radikal bebas relatif baru, namun banyak penelitian yang mendukungnya.

Seiring waktu, para peneliti telah mengubah teori penuaan radikal bebas untuk fokus pada mitokondria, organel kecil dalam sel yang memproses nutrisi untuk memberi daya pada sel.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/16/203000465/apa-itu-radikal-bebas-berikut-pengertian-sumber-dan-dampaknya-pada-tubuh

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke