Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjelasan BMKG soal Penyebab Wilayah Semarang Dilanda Banjir

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab Kota Semarang, Jawa Tengah dilanda cuaca ekstrem pada 2023-2024.

Cuaca ekstrem yang terjadi di antaranya hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan banjir dan cuaca panas.

Diketahui, hujan lebat mengguyur wilayah Semarang sejak Rabu (13/3/2024) dan menyebabkan banjir.

Sementara itu, catatan Kompas.com, Jumat (6/10/2023), menunjukkan suhu di Semarang ketika dilanda cuaca panas mencapai 37-38 derajat Celcius.

Penyebab Semarang dilanda hujan lebat

Terkait hujan lebat yang mengguyur Semarang, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, kejadian ini dipicu oleh Madden-Julian Oscillation (MJO) yang bersamaan dengan pengaruh tidak langsung dari bibit siklon tropis.

MJO adalah aktivitas intra seasonal berupa pergerakan aktivitas konveksi ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

Sementara itu, berdasarkan pantauan BMKG, bibit siklon tropis yang berkontribusi terhadap cuaca ekstrem di Semarang adalah 91S, 94S, dan 93P.

Selain itu, Dwikorita juga mengatakan, Semarang termasuk salah satu kota yang parah dilanda banjir karena kota ini mengalami penurunan permukaan tanah secara berkelanjutan berdasarkan penyelidikan geologi.

Penurunan tanah terutama terjadi di pesisir sehingga wilayah darat lebih rendah daripada muka air laut.

Itulah yang menyebabkan Semarang mudah dilanda banjir pesisir atau rob, ditambah banjir akibat guyuran hujan.

"Padahal pasokan hujannya kan kurang lebih sama dengan sekitarnya. Tapi, efek atau dampak di situ dipengaruhi lahan setempat di mana permukaan tanahnya mengalami penurunan," ujar Dwikorita dalam konferensi pers daring, Kamis (14/3/2024).


Penyebab Semarang dilanda cuaca panas

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, Semarang dilanda cuaca panas atau suhu tinggi pada 2023 karena wilayah Indonesia dilalui garis konvergensi antar tropik (DKAT).

DKAT adalah wilayah yang mempunyai suhu tertinggi dibandingkan wilayah di sekitarnya.

"DKAT itu merupakan titik-titik yang menghubungkan suhu tertingginya. Karena suhu tertinggi, maka dia akan menghasilkan penguapan. Jadi awan-awan yang dibentuk awan konveksi," jelas Guswanto dalam konferensi pers yang sama.

Guswanto menambahkan, ketika Semarang dilanda banjir beberapa hari ke belakang, suhu di kota ini berkisar 36 derajat Celcius.

Kajian cuaca yang dilakukan BMKG saat ini menunjukkan, cuaca di Semarang termasuk normal.

Meski Semarang dilanda hujan lebat dan cuaca panas pada 2023-2024, Dwikorita memastikan bahwa dua peristiwa ini tidak ada kaitannya.

"tidak ada kaitanya dengan kondisi panas di Semarang tahun lalu. Jadi, kondisi banjir kali ini di Semarang adanya fenomena yang bersamaan banjir rob, air pasang, bibit siklon tropis sekaligus," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/15/100000665/penjelasan-bmkg-soal-penyebab-wilayah-semarang-dilanda-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke