Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makan Ikan Bantu Hilangkan Lemak Perut, Simak Beragam Pilihannya

Kehadiran lemak visceral, jenis lemak yang tertimbun jauh dalam rongga perut, dapat memberikan banyak dampak buruk bagi kesehatan.

Dilansir dari laman Harvard Medical School, timbunan lemak perut bagian dalam dikaitkan dengan kesehatan metabolisme yang buruk.

Menumpuknya lemak di bagian ini juga berkaitan dengan risiko penyakit kronis yang lebih tinggi, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Sementara itu, pada perempuan, kehadiran lemak perut yang ditandai dengan perut buncit turut meningkatkan risiko kanker payudara.

Untungnya, makan ikan diyakini dapat membantu menurunkan berat badan sekaligus mengecilkan lingkar pinggang.

Manfaat ikan untuk menghilangkan perut buncit ini tak lain berkat kandungan protein dan asam lemak omega 3 yang tinggi.

Makan ikan bantu hilangkan lemak perut

Ahli farmasi dan pendiri Chemist Click, Abbas Kanani menjelaskan, meningkatkan asupan protein dari konsumsi ikan merupakan aspek penting dalam proses penurunan berat badan, termasuk menghilangkan perut buncit.

Sebab protein memainkan peran unik dalam fisiologi tubuh. Makanan sumber protein seperti ikan juga berkontribusi pada pembentukan massa otot dan metabolisme tubuh yang lebih cepat.

"Ikan adalah sumber protein berkualitas tinggi yang sangat baik," kata Abbas, dilansir dari GB News, Selasa (12/3/2024).

Menurut Abbas, protein berkualitas tinggi sangat bermanfaat untuk menurunkan berat badan karena meningkatkan rasa kenyang dalam jangka panjang.

Protein juga membantu mengendalikan nafsu makan serta mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.

Sementara di sisi lain, ikan relatif rendah kalori dibandingkan bahan pangan sumber protein lain.

Kepadatan nutrisi serta lemak sehatnya pun membantu mengatur metabolisme, mengurangi peradangan, serta mendorong berkurangnya lemak dalam tubuh.

Meski semua ikan berpotensi membantu menurunkan berat badan, jenis-jenis tertentu mengandung protein dan omega 3 yang lebih tinggi.

Berikut jenis ikan kaya protein dan omega 3 yang dapat menjadi pilihan untuk mengurangi lemak perut atau perut buncit:

Selain membantu menghilangkan lemak perut, makan ikan juga berpotensi mendukung pembentukan abs atau otot abdominal.

Dikutip dari Healthline, ikan mengandung protein tinggi, yang dapat meningkatkan pengencangan perut.

Penelitian menunjukkan, asupan protein yang lebih tinggi mungkin dikaitkan dengan lebih sedikit lemak perut, serta berat badan yang cenderung turun.

Sebuah penelitian lain terhadap 2.874 orang dewasa menemukan, mereka yang rutin makan ikan berlemak cenderung memiliki lebih sedikit lemak perut dan kadar trigliserida lebih rendah.

Demikian pula, mereka yang makan ikan tanpa lemak dikaitkan dengan lingkar pinggang serta kadar trigliserida yang lebih rendah.

Bukan hanya itu, kandungan asam lemak omega 3 pada ikan berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung, fungsi otak, peradangan, dan pengendalian berat badan.

Oleh karenanya, selain menghilangkan lemak perut, makan ikan berpotensi mengurangi faktor pemicu penyakit jantung, seperti kadar trigliserida yang tinggi.

Abbas menekankan, meski semua jenis ikan dapat mendukung berkurangnya lemak perut, tetap perlu diimbangi dengan pola makan sehat yang menyeluruh.

"Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran porsi, metode memasak, dan keseimbangan pola makan secara keseluruhan," ujarnya.

Selain itu, perubahan gaya hidup termasuk aktivitas fisik juga perlu diterapkan agar upaya menghilangkan lemak perut membuahkan hasil optimal.

"Olahraga teratur, kualitas tidur yang baik, dan hidrasi juga penting untuk memastikan hasil jangka panjang," kata Abbas.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/14/100000965/makan-ikan-bantu-hilangkan-lemak-perut-simak-beragam-pilihannya

Terkini Lainnya

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke