Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tips Sederhana Merawat Kucing Himalaya Kesayangan Anda

KOMPAS.com - Kucing Himalaya adalah salah satu kucing peliharaan yang cukup populer karena penampilannya yang unik.

Ras ini merupakan perpaduan antara ras Persia dan Siam, yang mudah dikenali dari wajahnya yang datar, bulu panjang, dan tanda khas.

Ras Himalaya disebut sebagai jenis kucing yang memiliki kepribadian santai dan sangat menyayangi pemiliknya.

Kucing ini mudah bergaul dengan semua orang, bahkan dengan peliharaan lain seperti anjing, terutama jika diperkenalkan saat muda.

Bagi Anda yang memiliki kucing Himalaya, penting untuk memelihara dan merawat mereka sesuai dengan kebutuhannya.

Tips merawat kucing Himalaya

Dilansir dari the Spruce Pets, berikut adalah beberapa tips sederhana untuk merawat kucing Himalaya:

1. Perawatan diri

Karena kucing Himalaya memiliki bulu yang panjang, sehingga harus sering disisir menggunakan sisir bergigi lebar agar mencegah bulunya kusut.

Selain itu, rutin menyisir bulu juga akan membantu menghilangkan kotoran atau debu sehingga bulu panjangnya tetap lembut dan bersih.

2. Perawatan kuku dan telinga

Selain bulu, Anda juga perlu memperhatikan perawatan kuku kucing dengan memotongnya secara teratur, dan luangkan waktu setiap minggu untuk memeriksa telinganya.

Gunakan pembersih telinga hewan peliharaan yang berbahan lembut. Hindari menggunakan cotton bud, karena dapat menyebabkan kerusakan serius pada struktur telinga bagian dalam yang halus.

3. Aktivitas fisik

Kucing Himalaya bukan tipe ras yang sangat aktif, namun mereka suka jika diajak bermain. Anda bisa mengajaknya bermain beberapa menit setiap harinya.

Mereka mudah terhibur dengan banyak mainan kucing. Bahkan, mainan sederhana seperti bola kertas dapat membuat mereka terhibur selama berjam-jam.

4. Makanan dan nutrisi

Kebutuhan nutrisi kucing Anda bergantung pada usia, berat badan, dan tingkat aktivitasnya. Oleh karena itu, penting membicarakan terkait makanan dan nutrisi kepada dokter hewan.

Jangan memberi makan kucing Himalaya Anda secara berlebihan selama waktu makannya atau sering memberi camilan.

Obesitas adalah masalah umum pada semua ras kucing, sehingga Anda perlu memperhatikan pola dan porsi makan kucing.

Kucing Himalaya secara sekilas terlihat sangat mirip dengan ras Persia yang mengenakan mantel bulu.

Dilansir dari Daily Paws, ras Himalaya termasuk kucing yang berukuran sedang dan tidak terlalu besar. Namun, bulunya yang panjang membuat mereka terlihat seolah-olah lebih besar dari aslinya.

Kucing Himalaya dewasa biasanya memiliki berat antara 3 hingga 5,5 kilogram dan tingginya 25,5 hingga 30,5 sentimeter.

Seperti ras Persia, kucing Himalaya memiliki wajah datar, telinga kecil, kepala bulat, dan bulu yang panjang. Ditambah "titik" kontras atau bulu lebih gelap pada telinga, wajah, kaki, dan ekornya seperti kucing Siam.

Sifat kucing Himalaya yang khas adalah lembut, penyayang, dan sangat cerdas. Mereka juga santai dan bisa menghabiskan hari mereka dengan tidur di pangkuan pemiliknya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/01/123000365/4-tips-sederhana-merawat-kucing-himalaya-kesayangan-anda

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke