Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi dan Dugaan Penyebab Harimau Berkeliaran di Jalanan Lampung

KOMPAS.com - Video seekor harimau berkeliaran di jalanan kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Lampung viral di media sosial.

Dalam video tersebut, harimau nampak berlalu lalang di jalanan yang juga dilalui oleh manusia sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan.

"Bolak-balik krui baru kali ini liat harimau di kawasan," tulis pengunggah, akun @enjoyin05 di media sosial TikTok, Sabtu (10/2/2024).

Lantas, apa yang menyebabkan harimau tersebut berkeliaran di jalanan?

Kronologi kejadian harimau berkeliaran di jalanan

Plt. Kepala Balai Besar Taman Nasional bukit Barisan Selatan (TNBBS) Ismanto membenarkan adanya peristiwa dalam video tersebut.

Dia menyampaikan, hewan jenis harimau sumatera atau Panthera tigris sumatrae itu terlihat berlalu lalang di ruas jalan Sanggi-Bengkunat, Lampung yang masih dalam kawasan TNBBS pada Sabtu, 10 Februari 2024.

"Petugas Resor Pemerihan Balai Besar TNBBS menerima hasil video tersebut dari Peratin (Kepala Desa) Pemerihan Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat pada pukul 03.05 WIB," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (12/2/2024).

Sejak 2004, TNBBS telah ditunjuk oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia cluster Tropical Rainforest Heritage of Sumatra yang memiliki Oustanding Universal Value (OUV) karena memenuhi 3 kriteria penetapan warisan dunia, salah satunya berkat memiliki keanekaragaman habitat dan flora fauna, termasuk harimau sumatera, badak sumatera, dan gajah sumatera.

Oleh karena itu, pihak TNBBS, baik melalui pemerintah provinsi, kabupaten, akademisi dan NGO serta masyarakat selalu menyosialisasikan ke masyarakat sekitar kawasan dengan melakukan penguatan fundamental dalam interaksi negatif antara manusia dan satwa liar di sekitar kawasan.

"Prinsip ko-eksistensi menjadi penting dan bersifat inklusi dengan tetap memperkuat aspek kesejahteraan masyarakat dan memperhatikan keseimbangan nilai-nilai keberpihakan terhadap hidupan liar di dalam dan sekitar kawasan TNBBS," jelas Ismanto.

Berkeliaran sejak November 2024

Menurut Ismanto, harimau sumatera yang berkeliaran di sekitar ruas jalan Sanggi-Bengkunat itu bukan pertama kali terjadi.

Sebelumnya, pihaknya telah menerima laporan pengaduan dari masyarakat sejak 27 November 2023 silam. Saat itu, harimau sumatera terlihat melintas di tepi kawasan TNBBS.

Namun, saat dilakukan pengecekan, tim tidak mendapatkan bukti yang mendukung mengenai keberadaan harimau di sekitar lokasi terlapor, baik lewat jejak kaki, feses, bulu, urine, dan tanda hewan yang dimangsa harimau sumatera.

Lalu, pada 21 Januari 2024 silam, keberadaan harimau sumatera kembali dilaporkan oleh penjual durian yang melihat hewan itu melintas di kawasan TNBBS.

Laporan serupa juga disampaikan warga sekitar yang melihat harimau sumatera pada 29 Januari 2024.

Namun, lagi-lagi petugas tidak menemukan tanda-tanda keberadaan harimau tersebut saat mengecek ke lokasi.

Pada 8 Februari 2024 setelah mendapat laporan bahwa harimau sumatera berkeliaran di rumah salah satu warga di sekitar kawasan TNBBS, petugas berhasil menemukan bukti mendukung berupa jejak hewan tersebut dengan lebar 8-9 cm.

Kendati demikian, hingga adanya laporan video harimau sumatera yang melintas di tepian jalanan kawasan TNBBS pada 10 Februari 2024, satwa tersebut belum juga ditemukan.

Pihak TNBBS masih melakukan berbagai upaya seperti koordinasi dengan sejumlah pihak dan melakukan pengecekan di sekitar lokasi.

Dugaan penyebab harimau berkeliaran di jalanan

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Hutan (Kasat Polhut) Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Agus Hartono mengatakan, kemungkinan usia harimau sumatera yang terekam melintas di jalanan itu masih muda, yakni sekitar 4-6 tahun.

"Harimau ini pernah muncul di permukiman di Pekon (desa) Sumber Rejo, Kecamatan Bengkunat dan memangsa ayam ternak warga," kata Agus dilansir dari Kompas.com, Senin (12/2/2024).

Agus menduga, harimau sumatera itu tersisir ke tepi hutan setelah kalah bersaing dengan harimau lain di kawasan TNBBS,

"Karena umurnya masih muda, kalah bersaing dengan harimau di dalam hutan yang usianya lebih tua," ucap Agus.

Hingga saat ini, pihak TNBBS masih melakukan pemantauan di lokasi harimau itu keluar dari dalam hutan.

TNBBS mengaku terus melakukan patroli malam hari untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk pada satwa tersebut.

Imbauan TNBBS saat bertemu harimau di jalanan

Bagi masyarakat yang tinggal di lokasi sekitar kawasan TNBBS, pihak TNBBS mengimbau beberapa hal berikut terkait dengan keberadaan harimau sumatera yang masih berkeliaran:

  • Hati-hati dan tetap waspada terhadap keberadaan harimau
  • Tidak beraktivitas pada sore dan malam hari
  • Pengguna jalan untuk tidak istirahat di sekitar jalan Sanggi-Bengkunat dalam kawasan TNBB
  • Memperkuat kandang ternak
  • Membuat api dan penerangan di sekitar kandang ternak
  • Segera menginformasikan kepada petugas TNBBS jika melihat harimau sumatera
  • Jika harus beraktivitas pada sore dan malam hari agar tidak sendirian.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/13/121500065/kronologi-dan-dugaan-penyebab-harimau-berkeliaran-di-jalanan-lampung

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke