Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Abdul Hadi WM, Sastrawan Sufi yang Meninggal Dunia di Usia 77 Tahun

KOMPAS.com - Abdul Hadi WM, sastrawan sekaligus guru besar di Universitas Paramadina meninggal dunia, pada Jumat (19/1/2024), pukul 03.36 WIB.

Abdul Hadi adalah sastrawan, budayawan, dan ahli filsafat di Indonesia. Dia meninggal dunia di usia 77 tahun setelah dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

Kabar berpulangnya sosok sastrawan sufi ini dikonfirmasi putri Abdul Hadi, Gayatri Muthari.

"Innalilahi wa innailaihi rojiun. Telah wafat ayahanda kami Prof Dr Abdul Hadi WM pada pukul 3.36 dini hari," ujarnya, dilansir dari KompasTV. 

Jenazah Abdul Hadi akan disemayamkan di rumah duka Vila Mahkota Pesona Jatiasih, Bojong Kulur dari RSPAD Gatot Subroto.

Setelah itu, jenazahnya akan dikebumikan di taman pemakaman setempat.

Profil Abdul Hadi WM

Abdul Hadi WM memiliki nama lengkap Abdul Hadi Widji Muthari. Dia lahir di Sumenep, Madura pada 24 Juni 1946.

Dilansir dari Kemendikbud, Abdul Hadi adalah penyair, budayawan, sekaligus cendekiawan muslim.

Dia tumbuh di lingkungan keluarga muslim yang taat. Ayahnya seorang muslim Tionghoa dan ibunya masih keturunan keluarga Keraton Surakarta.

Orangtuanya memiliki pesantren di kota kelahirannya, yakni "Pesantren An-Naba".

Sejak kecil, Abdul Hadi memiliki kegemaran mendengarkan dongeng dan membaca karya sastra. Tak heran, di usia 14 tahun, Abdul Hadi mampu menulis karya sastra.

Abdul Hadi menikah dengan Tejawati dan dianugerahi tiga orang putri yang diberi nama Gayatri Widotami, Dian Kuswandari, dan Ayusa Ayuthaya.

Pendidikan sekolah Abdul Hadi WM

Abdul Hadi WM menyelesaikan pendidikan dasar dan sekolah menengah pertama di kota kelahirannya, Sumenep.

Selanjutnya, ia meneruskan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya.

Setelah lulus, Abdul Hani melanjutkan studi ke Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia memilih Jurusan Filologi, Fakultas Sastra dan berhasil mencapai gelar sarjana muda (1965-1967).

Kemudian, Abdul Hadi pindah ke Fakultas Filsafat di UGM hingga mencapai tingkat doktoral (1968-1971).

Pada 1971-1973, Abdul Hadi belajar antropologi budaya di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Bandung. Namun, studi tersebut tidak diselesaikan lantaran dirinya harus bekerja.

Kemudian, pada 1991 Abdul Hadi mendapat tawaran menjadi penulis tamu dan pengajar (dosen) Sastra Islam di Pusat Pengajian Ilmu Kemanusiaan, Universitas Sains Malaysia, Penang.

Sambil mengajar, dia juga menyelesaikan studinya di universitas tersebut hingga meraih gelar master.

Pada 1997 ia memperoleh gelar doktor dengan disertasinya berjudul Estetika Sastra Sufistik: Kajian Hermeneutik terhadap Karya-Karya Shaykh Hamzah Fansuri.

Disertasinya itu kemudian diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Tasawuf yang Tertindas Kajian Hermeneutik terhadap Karya-Karya Hamzah Fansuri oleh Penerbit Paramadina pada 2001.

Karier Abdul Hadi WM

Selain menjadi penulis tamu dan dosen, karier Abdul Hadi juga diawali menjadi redaktur beberapa majalah, di antaranya:

  • Gema Mahasiswa (terbitan UGM, 1967-1969)
  • Mahasiswa Indonesia edisi Jawa Tengah di Yogyakarta (1969-1970)
  • Mahasiswa Indonesia edisi Jawa Barat di Bandung (1971-1973)
  • Majalah Dagang dan Industri (IKADIN, 1979-1981)
  • Majalah Budaya Jaya (1977-1978)
  • Pengasuh lembaran kebudayaan Dialog di Harian Berita Buana (1978-1990).

Abdul Hadi juga pernah menjadi Staf Ahli Bagian Pernaskahan Perusahaan Negara Balai Pustaka dan Ketua Harian Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta pada 1984 sampai 1990.

Dia pun pernah diundang untuk menjadi dosen penulisan kreatif di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan Institut Kesenian Jakarta serta dosen tamu sastra dan filsafat Islam di Universitas Sains, Malaysia.

Di usia senjanya, Abdul Hadi bekerja sebagai dosen tetap Universitas Paramadina, Jakarta. Dia juga beberapa kali memberi kuliah estetika dan filsafat Islam di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

Abdul Hadi dikukuhkan sebagai guru besar tetap di Universitas Paramadina, untuk filsafat agama di usianya yang ke-62 tahun.

Karya-karya Abdul Hadi WM

Dikenal sebagai sastrawan sufistik, Abdul Hadi telah menulis banyak karya yang berisi kumpulan puisi, di antaranya:

  • Laut Belum Pasang (1971)
  • Meditasi (1976)
  • Cermin (1975)
  • Tergantung pada Angin (1977)
  • Anak Laut Anak Angin (1984)
  • Madura: Luang Prabhang (2006)
  • Pembawa Matahari (2002)
  • Tuhan Kita Begitu Dekat (2012)
  • Kumpulan puisi berjudul bahasa Inggris At Last We Meet Again (1987)

Dia juga menerbitkan karya terjemahan sastra sufi dan sastra dunia, terutama karya Iqbal, Rumi, Hafiz, Goethe, penyair sufi Persia dan penyair modern Jepang.

Selain puisi, Abdul Hadi juga menulis buku dan esai tentang sastra sufi, berikut di antaranya:

  • Rumi: Sufi dan Penyair
  • Sastra Sufi: Sebuah Antologi, Hamzah Fansuri: Risalah Tasawuf dan Puisi-puisinya
  • Rubaiyat Omar Khayam
  • Kembali ke Akar Kembali ke Sumber: Esai-esai sastra Profetik dan Sufistik
  • Hermeneutika, Estetika, dan Religiusitas: Esai-Esai Sastra Sufistik dan Seni Rupa
  • Tasauf yang Tertindas: Kajian Hermeneutik terhadap karya-karya Hamzah Fansuri, dan lain-lain.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/19/210000565/profil-abdul-hadi-wm-sastrawan-sufi-yang-meninggal-dunia-di-usia-77-tahun

Terkini Lainnya

Klaim Kacamata di BPJS Kesehatan, Benarkah Tak Bisa Pilih Model Frame?

Klaim Kacamata di BPJS Kesehatan, Benarkah Tak Bisa Pilih Model Frame?

Tren
Media Asing Soroti Mundurnya Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN, Singgung Kurang Dana dan Sulitnya Tarik Investor

Media Asing Soroti Mundurnya Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN, Singgung Kurang Dana dan Sulitnya Tarik Investor

Tren
7 Buah Tinggi Serat yang Baik untuk Kesehatan Pencernaan, Apa Saja?

7 Buah Tinggi Serat yang Baik untuk Kesehatan Pencernaan, Apa Saja?

Tren
Cara Daftar Akun Mobile JKN, Akses Layanan BPJS Kesehatan Lebih Mudah secara Online

Cara Daftar Akun Mobile JKN, Akses Layanan BPJS Kesehatan Lebih Mudah secara Online

Tren
Israel Utara Dilahap Api Setelah Hezbollah Tembakkan 40 Skuadron Drone

Israel Utara Dilahap Api Setelah Hezbollah Tembakkan 40 Skuadron Drone

Tren
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono Mundur, Tinggalkan Gaji Rp 172 Juta Per Bulan

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono Mundur, Tinggalkan Gaji Rp 172 Juta Per Bulan

Tren
Kelompok yang Dapat dan Tidak Dapat Subsidi Listrik per Juni 2024 serta Tarifnya

Kelompok yang Dapat dan Tidak Dapat Subsidi Listrik per Juni 2024 serta Tarifnya

Tren
5 Fakta Kasus Pembunuhan Bocah yang Ditemukan di Lubang Galian Air di Bekasi

5 Fakta Kasus Pembunuhan Bocah yang Ditemukan di Lubang Galian Air di Bekasi

Tren
Cara Cek Apakah Sudah Jadi Peserta Tapera di Situs sitara.tapera.go.id

Cara Cek Apakah Sudah Jadi Peserta Tapera di Situs sitara.tapera.go.id

Tren
Resmi, Inilah Daftar Pinjol Legal dan Ilegal per Juni 2024

Resmi, Inilah Daftar Pinjol Legal dan Ilegal per Juni 2024

Tren
BMKG Ungkap Sejumlah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada Awal Musim Kemarau

BMKG Ungkap Sejumlah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada Awal Musim Kemarau

Tren
Penyebab dan Gejala Meningitis yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala

Penyebab dan Gejala Meningitis yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala

Tren
Deretan Negara yang Tak Menerima Warga Israel, Terbaru Maladewa

Deretan Negara yang Tak Menerima Warga Israel, Terbaru Maladewa

Tren
Daftar Peserta dan Jadwal Lengkap Euro 2024

Daftar Peserta dan Jadwal Lengkap Euro 2024

Tren
Sebelum Mundur dari Kepala Otorita IKN, Bambang Pernah Curhat Tak Digaji 11 Bulan

Sebelum Mundur dari Kepala Otorita IKN, Bambang Pernah Curhat Tak Digaji 11 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke