Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Pabrik Ban di Cikarang yang Tutup dan PHK 1.500 Karyawan

KOMPAS.com - Pabrik ban di Cikarang, PT Hung-A Indonesia bakal tutup mulai awal Februari 2024.

PT Hung-A Indonesia adalah produsen ban yang berlokasi di Kawasan Industri Bekasi Internasional Industrial Estate (BIIE) Hyundai, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan.

Kabar penutupan operasional PT Hung-A Indonesia dikonfirmasi oleh Plt. Direktur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) C. Heru Widianto.

"Betul (akan tutup), sesuai konfirmasi dari perusahaan per 1 Februari 2024," kata Heru saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/1/2024).

Ketua Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPL FSPMI) Kabupaten/Kota Bekasi Sarino mengatakan, sekitar 1.500 karyawan terpaksa dirumahkan.

"Untuk seluruh karyawan dirumahkan sejak 16 Januari 2024. Setidaknya ada 1.500-an pekerja terdampak," kata dia, dilansir dari Kompas.com, Rabu (17/1/2024).

Penyebab pabrik ban di Cikarang tutup

Menurut Heru, penutupan pabrik ban disebabkan karena pesanan yang terus berkurang.

"Alasan perusahaan tutup karena order pesanan berkurang drastis," kata dia.

Terkait penutupan tersebut, pengusaha dan pekerja tengah melakukan upaya komunikasi, terutama terkait hak-hak pekerja yang akan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Profil PT Hung-A Indonesia

PT Hung-A Indonesia didirikan pada 1991 berdasarkan akumulasi teknologi. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis produk ban dan tabung, seperti dikutip dari laman resminya.

Pabrik di Cikarang itu merupakan basis utama manajemen global Hung-A Group.

Hung-A Group sendiri berasal dari Gyeongsangnam-do, Korea Selatan yang membawahi perusahaan trim, bemper, cetakan, dan saluran mobil.

PT Hung-A Indonesia selama ini telah mengekspor lebih 70 persen dari seluruh produksi ke Eropa.

Perusahaan ini juga telah mengirimkan produk ke Dunlop Ltd yang merupakan perusahaan pencipta ban, sejak perusahaan tersebut ada di Indonesia.

Di pasar domestik, PT Hung-A Indonesia bermitra dengan beberapa perusahaan Indonesia.

Perusahaan ini diklaim sebagai pencetus perusahaan ban di Tanah Air dan berada di posisi pertama dalam penjualan roda di Jerman.

Dilansir dari laman Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), perusahaan ini menghasilkan beberapa jenis produk, mulai dari ban luar dan ban dalam, mono chaffer, rimstrip, rubber bath, dan rubber compound.

Produk dengan jumlah produksi terbanyak adalah ban dalam dan ban luar dengan kapasitas produksi mencapai kurang dari 101.000.000 bagian.

Pernah melanggar aturan PKWT

Dikutip dari Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan (SPKEP) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), PT Hung-A Indonesia pernah melanggar ketentuan perundang-undangan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).

Saat itu sebanyak 311 pekerja PKWT tidak diangkat menjadi pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).

Kendati demikian, Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI berhasil memperjuangkan ratusan nasib pekerja tersebut sehingga dapat menjadi pekerja tetap pada Selasa, 13 September 2022.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/18/171500465/profil-pabrik-ban-di-cikarang-yang-tutup-dan-phk-1.500-karyawan

Terkini Lainnya

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Tren
Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Tren
Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Tren
Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Tren
Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tren
Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Tren
Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Tren
9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

Tren
Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Tren
Bentuk Bumi Disebut Bukan Bulat Sempurna tapi Berbenjol, Ini Penjelasan BRIN

Bentuk Bumi Disebut Bukan Bulat Sempurna tapi Berbenjol, Ini Penjelasan BRIN

Tren
'Perang' Kesaksian soal Keterlibatan Pegi dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

"Perang" Kesaksian soal Keterlibatan Pegi dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke