Dikutip dari NHS, metronidazole digunakan untuk mengobati infeksi kulit, rosacea, serta infeksi mulut seperti infeksi gusi dan abses gigi.
Antibiotik ini juga berguna untuk mengobati vaginosis bakterial dan penyakit radang panggul.
Selain itu, metronidazole juga digunakan untuk mengatasi infeksi gigitan serangga, bisul kulit, luka, serta mengobati infeksi bakteri di berbagai organ tubuh seperti saluran cerna, paru, dan saluran kemih.
Perlu diketahui, metronidazole yang berupa tablet, gel, krim, atau cairan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Jika digunakan tidak sesuai ketentuan, metronidazole bisa memiliki efek samping yang bisa memperparah atau memicu kondisi tertentu pada tubuh.
Lalu, apa saja efek samping metronidazole?
Efek samping umum
Efek samping umum bisa hilang dalam beberapa hari atau minggu, seperti:
Jika muncul gejala tersebut, sebaiknya segera komunikasikan dengan dokter agar gejala tidak semakin parah.
Efek samping serius
Efek samping serius dari metronidazole bisa mengancam jiwa seseorang dengan munculnya kejang dan ensefalopati atau fungsi otak tidak normal.
Gejala dari efek samping serius tersebut seperti:
Peringatan konsumsi metronidazole
Metronidazole dapat memicu efek sistem saraf dan alergi pada seseorang, berikut rinciannya:
Peringatan efek sistem saraf
Obat metronidazole dapat menyebabkan kondisi serius tertentu yang memengaruhi sistem saraf, sebagai berikut:
Oleh karena itu, segera hubungi dokter jika memiliki gejala ini:
Peringatan alergi
Metronidazole bisa mengakibatkan reaksi alergi atau hipersensitivitas yang parah pada seseorang. Gejala dari alergi obat metronidazole adalah sebagai berikut:
Segera hubungi dokter terdekat jika mengalami reaksi alergi tersebut. Jika gejalanya parah, segera datangi unit gawat darurat.
Jangan minum obat ini lagi jika seseorang pernah mengalami reaksi alergi. Dalam beberapa kasus, meminumnya lagi dapat menyebabkan kematian.
Peringatan interaksi alkohol
Seseorang yang ingin mengonsumsi metronidazole, perlu berhenti minum minuman yang mengandung alkohol, setidaknya dalam rentang waktu tiga hari sebelum dan sesudahnya.
Hal itu karena alkohol dapat menyebabkan efek samping bila dikonsumsi dengan metronidazol, seperti:
Peringatan untuk kelompok orang tertentu
Penderita penyakit hati
Hati diketahui membantu memproses obat metronidazole ini. Jika seseorang memiliki penyakit hati yang parah, hati mungkin akan memproses obat ini lebih lambat.
Hal tersebut kemudian akan meningkatkan jumlah obat dalam tubuh dan risiko efek samping pada seseorang.
Penderita penyakit ginjal
Ginjal seseorang membantu membersihkan obat ini dari tubuh. Jika seseorang memiliki penyakit ginjal yang parah, organ ini mungkin memproses metronidazole lebih lambat.
Sehingga, metronidazole akan meningkatkan jumlah obat dalam tubuh dan risiko efek samping.
Ibu hamil
Bicarakan dengan dokter jika seorang wanita sedang atau berencana untuk hamil. Metronidazole tidak boleh dikonsumsi selama trimester pertama kehamilan.
Sementara untuk trimester kedua dan ketiga, obat ini hanya boleh digunakan jika potensi manfaatnya sebanding dengan potensi risikonya.
Ibu menyusui
Metronidazole dapat masuk ke dalam ASI dan menyebabkan efek samping pada bayi.
Oleh karena itu, bicarakan dengan dokter jika Anda sedang menyusui anak. Seseorang mungkin perlu memutuskan apakah akan berhenti menyusui atau berhenti minum obat ini.
Lansia
Ginjal dan hati orang dewasa yang lebih tua mungkin tidak bekerja sebaik dulu. Hal ini dapat menyebabkan tubuh memproses obat lebih lambat.
Akibatnya, lebih banyak obat yang tinggal di dalam tubuh untuk waktu yang lebih lama. Hal ini meningkatkan risiko efek samping.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/03/203000265/efek-samping-obat-antibiotik-metronidazole-bisa-picu-kejang-kejang