Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kehidupan di Area Terdingin Dunia, Minus 40 Derajat Celsius Dianggap Sore yang Hangat

KOMPAS.com - Jauh di Siberia, terdapat sebuah kawasan penyandang gelar wilayah terdingin yang dihuni manusia secara permanen di dunia.

Adalah Yakutia atau Republik Sakha, sebuah subyek federal di Rusia dengan suhu musim dingin mencapai minus 40 derajat Celsius.

Normalnya, suhu jauh di bawah 0 sudah cukup untuk membuat orang-orang menderita karena menggigil dan membeku hanya dalam waktu kurang dari lima menit.

Namun, bagi penduduk Yakutia, seperti dilansir The Sun, Kamis (30/11/2023), situasi tersebut dianggap sebagai sore hari yang hangat.

Bahkan, rekor terendah minus 64,4 derajat Celsius yang pernah melingkupi ibu kota kawasan ini, Yakutsk, tak cukup untuk mengusir penduduknya dari sana.

Yakutia mungkin merupakan salah satu tempat paling dingin di muka Bumi. Kendati demikian, ribuan orang masih memilih untuk tinggal di sana dengan mengenakan pakaian dari bulu binatang dan sepatu boot tebal.

Makanan dan minuman terasa langka karena dingin

Hari-hari biasa bagi penduduk asli Yakutia adalah mengumpulkan kayu di pagi hari dan menyalakan api besar di dalam rumah menggunakan kompor.

Rumah mereka pun sering kali dibangun di atas panggung beton agar tidak merusak kondisi tanah di bawahnya yang membeku karena dingin.

Jika tidak dibentuk panggung, panas dari bangunan tersebut akan mencairkan lapisan es di bawahnya dan membuat struktur rumah yang dibuat tenggelam.

Rumah-rumah penduduk juga dirancang khusus untuk tahan terhadap cuaca sekaligus menahan panas sebanyak mungkin.

Tanpa radiator atau pemanas, rumah-rumah penduduk dihangatkan menggunakan kayu dalam jumlah melimpah selama sembilan bulan yang sangat dingin saat suhu berada di bawah titik beku.

Selain memanaskan dan membuat rumah tetap hangat untuk ditinggali, mencari air minum bersih adalah pekerjaan tersulit di Yakutia.

Hampir semua fasilitas pengolahan air selalu macet karena pipa logam membeku. Akibatnya, air di sini sering kali berasal dari es, yang dipotong dan dicairkan untuk dikonsumsi.

Makanan di Yakutia, termasuk Yakutsk, sama langkanya dengan air dikarenakan penduduk tak punya pilihan mengembangbiakkan tanaman yang tepat.

Sebagian besar makanan bergizi, seperti stroberi atau produk berbahan dasar susu, perlu dipanen selama bulan-bulan di musim panas.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (6/1/2023), penduduk Yakutia pun tidak perlu menyimpan alat pendingin seperti kulkas di dalam rumah untuk mengawetkan bahan pangan.

Bahkan, saat musim dingin tiba, penduduk di kawasan ini akan menyimpan bahan makanan begitu saja di balkon.

Hal ini disebabkan suhu udara jauh melebihi dinginnya kulkas, sehingga mampu membekukan makanan dan air minum penduduk.

Di sisi lain, para ayah biasanya akan menggali jauh di bawah permukaan es dan menjatuhkan kail pancing untuk menarik perhatian ikan.

Ikan menjadi sumber daging utama yang hampir setiap malam menghiasi meja makan setiap rumah.

Sedangkan, saat hari sedang dingin-dinginnya, mereka terbiasa mengonsumsi sup untuk menambah kehangatan bagi tubuh.

Kendati terbiasa hidup dengan suhu di bawah titik beku, hari-hari "istimewa" di Yakutia dianggap terlalu berbahaya bagi anak-anak untuk pergi sekolah.

Misalnya, saat suhu mencapai angka minus 55 derajat Celsius, anak-anak rawan terkena masalah karena harus berjalan kaki menuju sekolah.

Belum lagi, anak-anak dan orang dewasa perlu melakukan rutinitas kebersihan sebelum beraktivitas.

Tanpa keran, air langsung masuk ke corong yang terletak di atas bak cuci, sebagai alat dan bahan bagi penduduk untuk membersihkan diri. 

Kegiatan sehari-hari seperti menyikat gigi atau menyiram wajah setelah bangun tidur pun dapat menjadi efek kejut di pagi hari karena air es dingin yang menusuk ke kulit.

Kondisi serupa juga menimbulkan masalah saat penduduk Yakutia harus menggunakan toilet.

Selepas mandi, mereka perlu mengenakan pakaian yang tepat sebelum mulai menjelajahi timbunan salju persis di depan pintu rumah.

Beberapa lapis celana panjang adalah kostum wajib karena penduduk sering menganggap lutut sebagai area paling rawan terkena dampak dingin.

Pemandangan orang-orang yang menutupi seluruh wajah dengan syal tebal dan penutup telinga pun menjadi hal biasa di kota dan desa di Yakutia.

Sayangnya, upaya pencegahan ini masih tidak membuahkan hasil optimal. Saat mulai melangkah keluar, jenis rambut apa pun yang terlihat akan langsung berubah menjadi es.

Ujung alis dan bulu mata bahkan ditumbuhi es kecil, disertai sensasi perih yang menjalar ke wajah serta jari tangan dan kaki dengan cepat.

Yakutia terletak di lapisan tanah beku yang terdiri dari tanah, kerikil, serta pasir yang disatukan oleh es.

Republik ini populer dengan sejarah aktivitas penambangan dengan ekspor utama berlian dan batu bara.

Dilansir dari Live Science, Sabtu, (20/5/2023), Republik Sakha menyimpan kota terdingin di dunia, Yakutsk, serta desa terdingin di dunia, Oymyakon.

Pada 25 Februari 1891, Yakutsk mencatatkan suhu terdinginnya yang mencapai minus 64,4 derajat Celsius.

Suhu terdingin ini hampir terulang kembali, saat Yakutsk melaporkan minus 62,2 derajat Celsius pada 18 Januari 2023.

Tak kalah dingin, desa Oymyakon bahkan pernah mencatatkan suhu mencapai minus 71,2 derajat Celsius pada 1924.

Meski terkenal terutama karena kondisi cuacanya yang buruk, Yakutia penuh dengan budaya dan warisan yang memesona.

Kawasan ini bangga dengan empat teater utama, museum seni rupa, serta sejarah yang didedikasikan untuk cuaca dingin.

Festival musim panas tahunan, Ysyakh, rutin diadakan pada akhir pekan terakhir bulan Juni saat musim dingin hampir berakhir.

Dirancang untuk merayakan kelahiran kembali alam dan awal tahun baru di Yakutia, festival ini penuh dengan ritual dan upacara khusus, tarian rakyat, balap kuda, musik, makanan, olahraga, serta kompetisi menyenangkan lainnya.

Tempat ini juga memiliki dunia film yang memikat penonton internasional selama beberapa tahun terakhir berkat gaya penggambaran wilayah dan masyarakatnya yang unik.

Mendapat julukan "Sakhawood", industri film tersebut pun dipandang sebagai bagian penting dari masa depan Yakutia.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/04/083000265/kehidupan-di-area-terdingin-dunia-minus-40-derajat-celsius-dianggap-sore

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke