Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kertas Menu Makan Malam Titanic 3 Hari Sebelum Tenggelam Terjual Rp 1,6 Miliar, Apa Isinya?

KOMPAS.com - Lembaran kertas berisi menu makan malam untuk penumpang kelas satu (first class) di RMS Titanic telah terjual lebih dari 80.000 poundsterling di acara lelang pada akhir pekan ini, Sabtu (11/11/2023).

Meski bukan jamuan terakhir, menu makan malam tersebut hampir menjadi santapan terakhir para penumpang kelas satu.

Diberitakan The Daily Mail, Minggu, lembar menu unik yang selamat dari tragedi 14 April 1912 silam itu mengungkap makanan yang tersaji hanya tiga hari sebelum kapal menabrak gunung es.

Tampak dalam selembar menu makan malam, tercatat daftar makanan dan minuman unik untuk penumpang kelas satu pada 11 April 1912.

Sebelumnya, daftar jenis makanan dan minuman ini diprediksi akan terjual hingga 70.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,3 miliar saja.

Namun, saat hari pelelangan oleh Henry Aldridge & Son di Devizes, Wiltshire, Inggris tiba, kertas menu ini justru berhasil terjual seharga 84.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,6 miliar.

Daftar sajian 3 hari sebelum tabrak gunung es

Kertas menu dengan ukuran sekitar 15,8 cm x 10,7 cm itu dilengkapi logo bendera merah dengan bintang putih di dalamnya.

Di bawah logo, termuat daftar makanan pada 11 April 1912, termasuk makanan penutup rebus yang disajikan bersama aprikot dan es krim Perancis.

Makanan penutup itu dibuat dengan mencampurkan tepung, telur, selai, brendi, apel, ceri, kulit buah, gula, dan rempah-rempah.

Pada 11 April malam, tiga hari sebelum tragedi, menu juga dilengkapi tiram, salmon, daging sapi, squab atau daging burung, bebek, serta ayam, yang disajikan bersama kentang, nasi, dan pure ubi.

Menu tersebut merinci makanan yang disajikan sehari setelah kapal meninggalkan Queenstown, Irlandia, menuju New York, Amerika Serikat.

Semula, lembar menu turut menampilkan tulisan emas yang menggambarkan inisial perusahaan navigasi kapal uap laut, OSNC, di samping tulisan RMS Titanic.

Juru lelang Andrew Aldridge mengatakan, hilangnya tulisan emas menunjukkan tanda-tanda kertas itu telah terendam air.

Bagian belakang kertas menu makan malam ini juga menjadi bukti lebih jelas bahwa benda ini sempat terendam dalam air laut yang dingin.

"Hal ini menunjukkan menu tersebut telah merasakan perairan Atlantik Utara yang sedingin es pada pagi hari tanggal 15 April," ujarnya, dikutip dari The Guardian, Sabtu.

Pihaknya pun berbincang dengan sejumlah museum dan para kolektor memorabilia Titanic terkemuka di seluruh dunia.

Hasilnya, tidak ada contoh lain dari kertas menu makan malam untuk penumpang kelas satu Titanic yang masih ada hingga saat ini.

"Menu ini adalah penyintas luar biasa dari kapal laut paling terkenal sepanjang masa," kata dia.

Ditemukan dalam album foto 1960-an

Kertas menu makan malam tersebut ditemukan dalam album foto 1960-an milik Len Stephenson setelah meninggal dunia, oleh putri dan menantunya.

Len Stephenson merupakan seorang sejarawan komunitas di Dominion, Nova Scotia, Kanada, yang kerap mengumpulkan dan menyimpan banyak catatan sejarah.

Selain menu makan makan kelas satu, Henry Aldridge & Son of Wiltshire juga melelang barang Titanic langka lain, termasuk selimut dek tartan.

Selimut dek bermotif tartan untuk penumpang kelas satu itu kemungkinan besar digunakan selama penyelamatan penumpang.

Selama lelang, benda itu berhasil dibawa pulang dengan harga 96.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,84 miliar.

Ada pula barang lain yang ditawarkan, termasuk jam saku buatan Swiss yang dimiliki dan diperoleh dari penumpang kelas dua Titanic.

Barang milik penumpang tersebut dijual dengan harga 97.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,86 miliar.

Sementara itu, saat lelang, barang kenang-kenangan Titanic terbagi dalam beberapa kategori berdasarkan status.

Beberapa benda ditemukan dari bangkai kapal, milik para penyintas, atau kemungkinan besar telah dikeluarkan dari kapal sebagai kenang-kenangan.

Harry Bennett, profesor sejarah maritim di Universitas Plymouth, Inggris mengatakan, barang-barang yang diduga ditemukan dari tubuh para korban sangat meresahkan dan menimbulkan pertanyaan tentang moralitas pribadi.

"Hal-hal seperti ini mungkin lebih baik dilakukan di museum daripada di tangan swasta karena setidaknya menciptakan semacam konteks di mana masalah keuntungan lebih dikesampingkan," ujarnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/13/110000965/kertas-menu-makan-malam-titanic-3-hari-sebelum-tenggelam-terjual-rp-1-6

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke