Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Psikolog Ungkap 5 Kategori Swafoto, Apa Maknanya?

KOMPAS.com -Swafoto atau selfie dengan berbagai pose dapat ditemukan di seluruh media sosial.

Meski tampak tak memiliki makna, para psikolog dari School of Affective and Cognitive Sciences University of Bamberg, Jerman menyimpulkan, gaya swafoto seseorang dapat dibagi dalam lima kategori berbeda.

Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan sebuah penelitian terhadap 1.001 swafoto yang terbit dalam jurnal Frontiers in Communication, Senin (30/10/2023).

Lantas, apa saja lima kategori swafoto menurut psikolog?

Kategori swafoto atau selfie

Dilansir dari Petapixel, Rabu (1/11/2023), selfie atau swafoto terbagi dalam lima ketagori, yakni aesthetics (estetika), imagination (imajinasi), trait (sifat), state (keadaan), dan theory of mind (teori pikiran).

Menurut para peneliti, estetika adalah kategori selfie paling populer dan mengacu pada foto yang memamerkan gaya atau pengalaman estetika tertentu.

Kategori ini dapat menggambarkan komponen utama aspek estetika dalam selfie, seperti cara berpose tertentu, gaya rambut menarik, atau memamerkan lukisan sebagai latar belakang sebuah foto.

Bahkan, kategori ini dapat mencakup teknik artistik dalam selfie, seperti menggunakan cermin untuk memotong detail gambar.

Kedua, yaitu kategori imajinasi atau swafoto yang dapat memicu asumsi tentang keberadaan subyek maupun kegiatan yang tengah dilakukan.

Foto-foto dengan kategori ini sering kali menampilkan sebuah bangunan atau obyek lain.

Biasanya, jenis gambar ini menyiratkan seseorang dalam foto tengah berada dalam sebuah pesta, berlibur, atau kegiatan lain.

Kategori ketiga, yaitu trait atau sifat yang mampu menyampaikan makna tentang kepribadian subyek tertentu.

Misalnya, menurut peneliti, sebuah foto masuk kategori ini jika seseorang dapat menyimpulkan bahwa subyeknya tampak ramah, percaya diri, atau pemalu.

Sementara itu, kategori keempat, swafoto keadaan atau state yang mencerminkan persepsi suasana hati orang atau kondisi tempat dalam sebuah gambar.

Sebagai contoh, sebuah foto menampilkan kesan santai atau menakutkan saat dilihat oleh orang lain.

Kategori terakhir, yakni swafoto teori pikiran atau foto yang dapat mendorong orang lain untuk berasumsi dan berteori tentang kepribadian, motif, serta identitas subyek.

"Kami cukup terkesan betapa seringnya kategori teori pikiran diungkapkan," terang penulis utama studi, Tobias Schneider.

Schneider pun mengungkapkan, lima kategori tersebut dapat menunjukkan kecanggihan manusia dalam berkomunikasi hanya melalui sebuah swafoto.

Pelajari 1.001 swafoto berbeda

Dikutip dari The Daily Mail, Senin, lima kategori swafoto menurut peneliti diperoleh setelah mempelajari 1.001 foto berbeda.

Para peneliti meminta 132 partisipan untuk memberikan deskripsi spontan tentang selfie dari berbagai orang, termasuk selebriti.

Mereka kemudian menggunakan algoritma untuk memilih 15 selfie acak dari total 1.001 foto untuk ditinjau oleh para peserta.

Tim juga menyediakan lima kotak teks untuk setiap selfie agar peserta dapat menuliskan reaksi spontan mereka terhadap foto tersebut.

Data itulah yang diolah peneliti untuk mengukur kesan pertama partisipan ke dalam 26 kategori, termasuk suasana hati, pose, dan obyek.

Sejumlah 26 kategori tersebut kemudian kembali dianalisis, terutama terkait seberapa sering muncul dalam kesan pertama.

Hasilnya, para peneliti berhasil mengidentifikasi lima kelompok utama kategori selfie yang berbeda.

Oleh para peneliti, kategori tersebut dinamakan sebagai semantic profiles atau profil semantik.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/04/093000865/psikolog-ungkap-5-kategori-swafoto-apa-maknanya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke